Doa dan Amalan Islam
Takdir Manusia Ditetapkan Saat Ruh Ditiupkan Kepada Janin, Ini Penjelasannya Sesuai Hadits Shahih
Takdir manusia ditetapkan saat ruh ditiupkan kepada janin, ini penjelasannya sesuai hadits shahih
TRIBUNKALTENG.COM - Berikut ini takdir manusia yang sudah ditetapkan saat ruh ditiupkan kepada janin dalam kandungan ibu hamil.
Dalam Islam, sebelum turun ke muka Bumi, janin yang berusia 120 hari atau 4 bulan dalam kandungan akan ditiupkan ruh oleh Allah SWT.
Pada saat itu, Allah SWT telah menetapkan takdir manusia sesuai yang dijelaskan dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim.
Setiap manusia akan memiliki takdir yang berbeda-beda dari Allah SWT.
Baca juga: Agar Kondisi Janin Terjaga, Ustadz Adi Hidayat Uraikan Doa Ibu Hamil Saat Kandungan Berusia 4 Bulan
Namun ada jenis takdir yang ditetapkan Allah SWT saat janin berusia 120 hari di dalam kandungan sang ibunda.
Takdir yang ditetapkan dalam kandungan ini mencakup seluruh takdir sang janin mulai dari dia dilahirkan ke bumi hingga akhir hayatnya.
Adapun takdir yang ditetapkan Allah SWT ini juga tertulis di Lauhul Mahfudz.
Wujud Lauhul Mahfuz yang diyakini oleh para sahabat adalah sebidang papan atau tulang yang biasa ditulisi.
Sementara penetapan takdir yang kedua adalah ketika pengambilan janji.
Kemudian, penetapan takdir yang ketiga terjadi ketika pembentukan nutfah (mani).
Hingga takdir keempat ditetapkan ketika malam Lailatul Qadar atau biasa disebut takdir tahunan.
Bebagaimacam takdir yang ditetapkan Allah SWt untuk manusia.
Lalu bagaimana dengan takdir manusia yang ditetapkan saat ruh ditiupkan kepada janin dalam kandungan?
Berdasarkan hadits Arbain karya Imam Al Nawawi, ada empat jenis takdir yang ditetapkan Allah SWT saat ruh ditiupkan kepada janin.
Empat jenis takdir tersebut adalah rezeki, amal, ajal, dan apakah ia termasuk orang yang bahagia atau sengsara ketika lahir di muka Bumi.
Baca juga: Trik Puasa Ibu Hamil Selama Ramadhan, Utamakan Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
Hadits yang menjelaskan hal tersebut diriwayatkan dari Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud RA yang berbunyi:
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقَهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ المَلَكُ فَيَنفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
فَوَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Artinya: "Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nutfah (mani), kemudian menjadi 'alaqah (gumpalan darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudghah (gumpalan daging) selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan roh kepadanya, dan dia (malaikat tadi) diperintahkan menulis 4 kalimat (perkara): tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan (apakah) dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia.
Demi Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian, benar-benar beramal dengan amalan penduduk jannah (surga) sehingga jarak antara dia dengan jannah itu tinggal sehasta. Namun dia didahului oleh al kitab (catatan takdirnya) sehingga dia beramal dengan amalan penduduk neraka, maka dia pun masuk ke dalamnya. Dan sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka jika jarak antara dia dengan neraka tinggal satu hasta. Namun dia didahului oleh catatan takdir, sehingga dia beramal dengan amalan penduduk jannah, maka dia masuk ke dalamnya." (HR Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Bacaan Doa Ibu Hamil Ketika Ruh Ditiupkan ke Janin, Agar Kandungan Dapat Perlindungan Allah SWT
Sesuai hadits di atas, empat takdir yang ditetapkan saat ruh ditiupkan kepada janin ialah tentang rezeki, amal, ajal dan apakah ia termasuk orang yang bahagia atau sengsara di dunia.
(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Jadwal dan Niat Puasa Nisfu Syaban 2025, Buya Yahya Jelaskan Hukum Puasa Sunah Syaban 1446 Hijriah |
![]() |
---|
Usai Idul Fitri 2024, Puasa Syawal 6 Hari Berakhir Tanggal Berapa? Cek Jadwal, Niat dan Tata Caranya |
![]() |
---|
5 Pelaksanaan Sujud Tilawah yang Membatalkan Sholat, Ini Bacaan Doa dan Niat Sujud Sajadah |
![]() |
---|
Bacaan Doa Sujud Tilawah, Syukur dan Sahwi Lengkap Artinya, Cek Perbedaan Jenis Sujud di Luar Sholat |
![]() |
---|
3 Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan, Ini Proses Ketika Ruh Ditiupkan Sesuai Hadits Nabi Saw |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.