Anies-Muhaimin Unggul Tipis di TPS Bupati Kotim Mencoblos, Ganjar Mahfud Tertinggal Jauh

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Hasil penghitungan surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden di TPS 22 Mentawa Baru Hilir, MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) selesai dilakukan.

Paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin unggul tipis dari pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran, sementara paslon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud tertinggal jauh.

Diketahui TPS 22 Mentawa Baru Hilir merupakan tempat Bupati Kotim H Halikinnor menggunakan hak suaranya.

Paslon nomor urut 01 memperoleh sebanyak 113 suara unggul tipis dari paslon nomor urut 02 yang memperoleh 109 suara.

Baca juga: Usai Coblos di TPS 085 Menteng, Pj Wali Kota Palangkaraya Dampingi Gubernur Pantau Pemilu 2024

Baca juga: Saat Memberikan Hak Suara, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran Berharap Pemilu 2024 Jadi Berkah

Sementara paslon nomor urut 03 tertinggal jauh dengan hanya memperoleh 14 suara.

Ketua KPPS TPS 22 Mentawa Baru Hilir, Amir Mahmud mengatakan proses pemungutan hingga penghitungan suara berjalan lancar.

"Semua berjalan lancar mulai dari membuka TPS sampai penghitungan suara Pilpres," ujar Amir.

Sejak awal penghitungan suara paslon nomor urut 01 sudah mengungguli kedua paslon lainnya.

Kemudian seiring berjalannya proses penghitungan suara paslon nomor urut 02 sempat mendekati paslon nomor urut 01, sementara paslon nomor urut 03 tak mengalami perkembangan berarti.

Paslon nomor urut 02 sempat menyamai perolehan sura paslon nomor urut 01, namun setelah penghitungan selesai hasil menunjukan paslon nomor 01 menerima suara terbanyak di TPS tempat Bupati Kotim mencoblos.

Amir membeberkan ada dua surat suara yang rusak dari 294 DPT yang tercatat.

Baca juga: Ajak Warga Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024, KPPS TPS 09 Baamang Hulu Sampit Siapkan Doorprize

Baca juga: H-1 Pemilu 2024 KPU Palangkaraya Distribuskan Logistik, Joko Anggoro: Disalurkan Langsung ke TPS

Jumlah tersebut belum termasuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).

"Saat ini kami masih melakukan rekap, jadi belum dipastikan jumlah pemilih yang tidak mencoblos," tukas Amir. (*)