Bocah di Kumai Kobar Diterkam Buaya

Bocah Diterkam Buaya DAS Kumai, BKSDA Pangkalan Bun Maksimalkan Plang Peringatan Waspada

BKSDA Pangkalan Bun gencarkan pemasangan plang peringatan waspada serangan buaya di sejumlah titik di DAS Kumai.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
ILUSTRASI / Tribunkalteng.com
ILUSTRASI - Cegah serangan buaya kepada manusi. BKSDA Pangkalan Bun menggencarkan pemasangan plang waspada serangan buaya di sejumlah titik di DAS Kumai untuk kewaspadaan warga bantaran sungai. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Peristiwa bocah diterkam buaya  di DAS Kumai ditindaklanjuti BKSDA Pangkalan Bun.

BKSDA Pangkalan Bun akan menggencarkan pemasangan plang peringatan waspada serangan buaya di sejumlah titik di DAS Kumai untuk kewaspadaan warga bantaran sunbgai.

Pemasangan plang peringatan waspada serangan buaya yang dilakukan BKSDA Pangkalan Bun tersebut,  buntut dari terjadinya serangan buaya pada seorang bocah sepuluh tahun Muhammad Rahmadi hingga meniggal dunia.

Warga yang berdomisili di bantaran daerah aliran atau DAS Kumai, Kotawaringin Barat atau Kobar, Kalimantan Tengah (Kalteng) harus waspada karena sudah dua kali kejadian serangan buaya terhadap manusia.

Baca juga: Kesaksian BKSDA Kobar dari Pihak Keluarga Korban, Dikira Batang Kayu Ternyata Injak Kepala Buaya

Baca juga: Saat Evakuasi Bocah Diterkam Buaya di DAS Kumai Kobar, Petugas Hampir Turut Diserang Predator

Baca juga: Bocah Diterkam Buaya di DAS Kumai Kobar, Ibu Korban Syok Jenazah Langsung Dimakamkan Pihak Keluarga

Diberitakan sebelumnya buaya yang diketahui berjenis buaya muara tersebut menyerang Rahmadi saat dirinya sedang memancing bersama ayahnya di Muara Daerah Aliran Sungai (DAS), Kumai, Kobar, Sabtu (10/2/2024).

Kepala Kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Dendi Setiadi mengatakan selama ini sudah sering melakukan mitigasi dengan menyosialisasikan kepada masyarakat sekitar sungai di Kobar tentang keberadaan buaya.

"Sungai di Kobar baik kecil maupun besar memang merupakan habitat buaya kami sudah sering melakun upaya mitigasi dengan menyosialisasikan dan memasang plang peringatan di sekitar sungai," ujar Dendi.

Kejadian yang menimpa Rahmadi di Muara DAS Kumai membuat Dendi akan memaksimalkan rambu-rambu bahaya buaya.

"Selama ini kita sudah melakukan mitigasi sebagai upaya preventif untuk meminimalisir terjadi konflik manusia dengan buaya, dengan kejadian ini rambu-rambu awas buaya akan dimaksimalkan," jelas Dendi.

Dendi menjelaskan upaya menangkap buaya yang sebelumnya menyerang manusia sulit dilakukan mengingat kondisi sungai di Kumai luas dan besar.

Berdasarkan keterangan warga sekitar buaya memang sering terlihat di DAS Kumai dan memang sungai tersebut juga merupakan habitat buaya termasuk yang menyerang bocah baru-baru ini.

Diperkirakan buaya yang menyerang bocah di Kumai, Kobar berukuran sekira 2,5 meter.

"Sebelum manusia datang sungai adalah rumah bagi satwa liar karena terjadi gesekan antara aktivitas manusia dan buaya hal tersebut membuat terjadi konflik antara buaya dan manusia," tutup Dendi. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved