Pria di Pahandut Gantung Diri

Pria Tewas di Pahandut Palangkaraya Diduga Bunuh Diri, Ini Penjelasan Dokter Forensik

Dokter Forensik, Dr Ricka Brillianty memberikan penjelasan terkait korban tewas yang diduga karena bunuh diri

Penulis: Pangkan B | Editor: amirul yusuf
Tribun Kalteng
Dokter Forensik, Dr Ricka Brillianty (baju merah muda) dan Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana (baju hitam) saat hendak melakukan visum et repertum jenazah pria yang akhiri hidup dengan cara tak wajar 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Dokter Forensik, Dr Ricka Brillianty memberikan penjelasan terkait korban tewas yang diduga karena bunuh diri, Sabtu (3/2/2024).

Jenazah ditemukan pada sebuah barak Jalan Dr Murdjani, Gang Karyawan, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Bastianor ditemukan adiknya sudah tak bernyawa dalam kamar baraknya dengan cara gantung diri.

Baca juga: Olah TKP Pria Tewas Diduga Gantung Diri di Pahandut, Kepolisian Temukan Kabel Listrik

Baca juga: Pria di Pahandut Tewas, Ketua RW : Almarhum Sempat Sungkem pada Ibunya

Posisi ditemukan, almarhum mengikat lehernya dengan kabel listrik yang ada dalam kamarnya tersebut.

Bahkan diketahui, almarhum sebelum meninggal dunia sempat sungkem dan meminta maaf kepada ibunya.

“Berdasarkan hasil visum et repertum dan kondisi jenazah, almarhum meninggal kurang lebih 2 jam,” terang Dokter Forensik, Dr Ricka Brillianty.

Ia mengatakan bahwa jenazah juga baru saja suhu tubuhnya berubah menjadi dingin saat dibawa ke kamar jenazah.

Dr Ricka mengatakan Bastianor meninggal akibat jeratan kabel listrik pada bagian lehernya.

“Karena jeratan kabel yang sangat kencang, menyebabkan yang bersangkutan kehabisan oksigen,” ujarnya.

“Alhasil tak ada aliran darah yang balik ke otak dan turun ke jantung, sehingga membuat yang bersangkutan meninggal karena lemas,” tambahnya.

Selain itu, Dokter Forensik pun menjelaskan kondisi tubuh almarhum saat visum et repertum dilakukan.

“Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya dan bisa dipastikan meninggal akibat jeratan pada lehernya,” tutup Dr Ricka Brillianty.
(TRIBUN KALTENG/PANGKAN B)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved