Viral Surat Pernyataan Pemain Kalteng Putra, Manajer: Poin Kedua dan Ketiga Masuk Pengancaman

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Manajer Kalteng Putra, Sigit Wido menanggapi viralnya surat pernyataan pemain.

Diketahui, surat pernyataan yang beredar itu diunggah oleh akun media sosial pribadi para pemain Kalteng Putra.

“Tuntutan para pemain melalui surat pernyataan tersebut poin kedua dan ketiga sudah masuk dalam pengancaman,” tegas Sigit Wido, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Manajer Tim Kalteng Putra Buka Suara Lambat Bayar Gaji Pemain, Sigit Wido: Baru Telat 15 Hari

Ia mengklaim klausul kontrak kerja antara Kalteng Putra dan para pemain sudah sangat jelas.

Sigit menilai, surat pernyataan yang disampaikan para pemain melalui akun pribadi media sosialnya tidak ada konstitusionalnya dalam kontrak.

“Yang ada hanyalah wanprestasi. Ada mekanismenya, dan mereka membuat surat pernyataan yang berisikan ancaman. Selain itu, surat pernyataan tersebut bahkan sudah tersebar baik lokal maupun nasional di media sosial, khususnya, instagram," ujarnya.

“Melihat hal tersebut, bagi saya ini sudah masuk dalam pencemaran nama baik, karena menginformasikan sesuatu yang tidak benar,” imbuh Sigit Wido.

Iapun menampik tunggakan gaji pemain selama 2-3 bulan.

“Mereka mengatakan tak digaji selama 2-3 bulan, namun faktanya baru 15 hari saja pembayaran gaji telat,” ujarnya.

Baca juga: Berulang Manajemen Kalteng Putra Diduga Telat Bayar Gaji, Pemain Ancam Mogok Main 2 Laga Sisa

Sigit Wido menjelaskan, hal tersebut dikarenakan ada sebab akibat yang terjadi dalam tim Kalteng Putra.

Sigit mengatakan, Kalteng Putra tentu sangat ingin menunjukan kualitas para pemain pada Liga 2 Indonesia.

“Berdasarkan komposisi pemain, Kalteng Putra memiliki pemain terbaik dan nama besar dari semua tim yang ada di Liga 2 Indonesia pada awal musim,” ungkapnya.

Selain itu, Manajer Kalteng Putra pun mengatakan bahwa gaji para pemain Kalteng Putra pun terbesar dibandingkan tim yang lain.

“Gaji pemain kita terbesar diantara tim lainnya, karena ambisi kita di Liga 2 Indonesia tidak main-main. Namun pada saat pertandingan, para pemain tidak bisa menunjukan performa terbaiknya,” ungkap Sigit.

Dirinya pun menjelaskan bahwa terdapat lima sumber dana bagi tim sepak bola, yakni sponsor, subsidi tim, merchendise, tiket, dan CEO tim.