Suporter Beri Tanggapan terkait Dugaan Tunggakan Gaji Pemain Kalteng Putra

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Suporter Kalteng Putra memberikan tanggapan terkait dugaan keterlambatan pembayaran gaji.

“Saya sebagai suporter hal yang dilakukan oleh pemain sudah sewajarnya mereka mogok bermain,” ujar Suporter Kalteng Putra, Rory, Rabu (24/1/2024).

“Buat apa juga bermain dan mengabdi pada klub yang tidak membereskan gaji para pemain. Pemain statusnya bekerja pada tim, memiliki kontrak, dan telah menyetujui hal tersebut di atas materai,” imbuhnya.

“Kalau manajemen tidak bertanggung jawab atas gaji para pemain, mereka bahkan bisa mununtut secara hukum,” tambah Rory.

Baca juga: Viral Surat Pernyataan Pemain Kalteng Putra, Manajer: Poin Kedua dan Ketiga Masuk Pengancaman

Menurutnya, masih baik para pemain tidak menuntut secara hukum dan hanya mengancam mogok bermain.

“Kalau mereka menuntut secara hukum pun sah-sah saja, ada perjanjian di atas materai antara para pemain dan manajemen,” jelasnya.

Dirinya mendukung para pemain yang hendak mogok bermain, agar manajemen tahu diri untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.

“Kalau memang manajemen tidak mampu menyelesaikan tanggung jawabnya, lebih baik mundur dari pengurus Kalteng Putra,” tegasnya.

Dengan itu, ia menilai bisa dicari orang yang mampu merawat dan mengurus kemajuan Kalteng Putra atau tim berjuluk Laskar Isen Mulang.

Suporter Kalteng Putra lainnya, Mahrizal pun memmberikan tanggapan terkait permasalaham tim andalannya tersebut.

“Menurutku kurang etis untuk sebuah tim yang hebat di saat berita itu muncul dan tidak ada keseriusan manajemen tim dalam memajukan tim ini,” terangnya.

“Apalagi janji-janji kepada pemain namun tak dapat dipenuhi. Karena tidak hanya sekarang, kejadian seperti ini sudah pernah terjadi pada tahun sebelumnya untuk tim yang menunda gaji pemain,” jelasnya.

Baca juga: Manajer Tim Kalteng Putra Buka Suara Lambat Bayar Gaji Pemain, Sigit Wido: Baru Telat 15 Hari

Ia menilai, jika pemain mogok main pada laga berikutnya wajar karena pembayaran gaji menjadi hak.

“Saya sebagai pendukung tentu kecewa, apalagi yang dulunya sempat berpretasi dan tahun ini turun seperti tak ada perjuangannya,” kata Mahrizal.

Ia mengatakan, percuma saja menyewa pemain mahal-mahal apabila ujung-ujungnya gaji pemain tak dibayarkan.

“Semoga saja buat manajemen tim bisa memperbaiki hal ini ke depannya biar lebih tertata dan maju untuk sebuah tim kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah,” tutup Mahrizal.