Berita Kalteng
Melonjak Hingga Lima Kali Lipat di Tahun 2023, Kasus DBD se Kalteng Mencapai Angka 4.248 Kasus
Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBP se Kalteng melonjak tajam dalam tahun 2023 berdasar informasi Dinkes Kalteng.
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBP se Kalteng melonjak tajam dalam tahun 2023. Dinkes Kalteng mengungkap naik hingga 5 kali lipat dari tahun 2022, kabupaten tertinggi Kasus DBD di Seruyan.
Berdasar data Dinkes Kalteng, sepanjang Tahun 2023 kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD se Kalteng mencapai angka 4.248 kasus, dengan 0.38 persen korban jiwa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kalteng, Dr Riza Syahputra, menyampaikan.
Peningkatan secara drastis ini, disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca juga: Cegah Penyebaran Nyamuk DBD, Petugas Dinkes Kotim Fogging Blok Hunian Lapas Kelas II B Sampit
Baca juga: Cegah Penyebaran Penyakit Menular, Dinkes Kalteng Gandeng Tokoh Lakukan Pelatihan Imunisasi
Baca juga: Angka DBD Rendah, Kalteng Tak Masuk Program Menginfeksi Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia
Di antaranya adalah, kurangya kesadaran dari masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), tingginya intensitas hujan, kerusakan lingkungan, yang menyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti meningkat.
Ia menambahkan, berdasarkan data yang diterima, pada 2022 kasus DBD tidak menembus angka 1.000.
Hal ini dapat diartikan, kasus DBD se Kalteng melonjak lima kali lipat, Kabupaten Seruyan menjadi penyumbang terbanyak angka DBD, dengan total 693 kasus.
Kemudian disusul oleh Kabupaten Kotawaringin Timur, sebanyak 691 kasus.
"Untuk total keseluruhan kasus DBD se Kalteng tahun 2023 menembus angka 4.248, sedangkan jika dibandingkan tahun 2022 kasus DBD tidak mencapai angka 1000. Luar biasa sekali peningkatannya," jelasnya Jumat (12/1/2024).
Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya menekan kasus DBD se Kalteng, dengan mengedukasi masyarakat, melalui akun sosial media Dinkes Provinsi Kalteng.
Kemudian pihaknya juga memonitor data program dan program sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR).
Dan membuat surat kepada Dinkes Kabupaten/Kota untuk memberikan warning, langkah tepat yang harus ditempuh, serta tambahan logistik jika diperlukan.
Ia juga memberikan langkah-langkah terkait kewaspadaan terhadap kasus DBD ini, yaitu saat musim penghujan tiba, dan didapati keluarga yang mengalami demam, lalu suhu badan kembali turun atau dingin, perlu dilakukan kewaspadaan dini.
Dengan cara, segera membawa ke layanan kesehatan terdekat untuk dilakukan pemantauan lebih lanjut dan dapat ditangani dengan cepat.
Ia juga menjelaskan, kinerja dari virus dengue akan merusak trombosit yang seharusnya 150.000 hingga lebih dari 200.000, akan semakin menurun.
Guru di Murung Raya Tidur pada Lab Sekolah, Ini Solusi Pemprov Kalteng |
![]() |
---|
Jadwal Klarifikasi 22 September, DLH Kalteng Hentikan Aktivitas PT WS 88 yang Diduga Ilegal |
![]() |
---|
Update Bencana di Kalteng, 51 Desa dan Kelurahan dari 5 Kabupaten Terendam Banjir |
![]() |
---|
Update Banjir Kalteng, 5 Desa di Lamandau Terdampak, Jalan di Kotim Putus, Debit Air Setengah Meter |
![]() |
---|
Dinas TPHP Kalteng Gandeng UPN Yogyakarta Terapkan Smart Farming pada Green House di Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.