Berita Palangkaraya

Tips Cegah Ular Masuk Rumah, Kabagops ERP: Mitos Tabur Garam, Pakai Cairan Lantai Bau Menyengat

Kabagops ERP, Yustinus Exaudi berbagi tips untuk mencegah ular masuk dalam rumah, dengan semprot cairan lantai dan jangan taburi garam tidak efektif

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
tribunkalteng.com/pangkan B
Anggota Tim ERP divisi Animal Rescue, Bany memegang ular King Cobra yang berhasil di evakuasi, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Selama November 2023, Tim Emergency Response Palangkaraya (ERP), tangani 8 kasus ular masuk area perumahan dan pemukiman masyarakat di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Sebanyak 8 kasus penanganan ular didapatkan dari laporan masyarakat yang menghubungi ERP dari call center.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua ERP, Jean Steve melalui Kabagops, Yustinus Exaudi yang akrab disapa Nago.

“Selama November 2023, ERP Divisi Animal Rescue menangani 8 laporan ular yang masuk ke pekarangan rumah warga dan memangsa hewan ternak warga,” terangnya pada Rabu (6/12/2023).

Kabagops ERP mengatakan dari 8 laporan ular masuk pekarangan rumah warga, 6 laporan diantaranya merupakan laporan ular Sawa atau ular piton.

“Kami berhasil menangani 6 laporan ular Piton berbagai ukuran mulai dari 1 meter hingga paling besar 5,2 meter yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 3,2, Kota Palangkaraya,” ungkap Nago.

Baca juga: Hanya Perlu 5 Menit Ular Piton 2,5 Meter Mangsa Ternak Warga Jalan Tjilik Riwut Ditangkap Tim ERP

Baca juga: Piton 3 Meter Pemangsa Ayam Tak Berkutik Saat Dievakuasi Tim ERP Divisi Animal Rescue

Dirinya pun mengatakan, 2 laporan sisanya merupakan ular Cabe dan ular Welang yang sering dikenal sebagai ular cincin emas.

Banyaknya laporan ular masuk ke area pemukiman, dikarenakan ular mencari sumber makanan pada kawasan pemukiman.

“Kemudian biasanya ular juga mencari sarang baru untuk bertelur, karena habitatnya di hutan yang rusak atau terendam air saat banjir,” ucap Nago.

Dirinya berpesan kepada masyarakat, untuk lebih berhati-hati karena November hingga Januari, merupakan telor ular menetas dan fase ular berkeliaran keluar dari sarangnya.

“Kami mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan di sekitar area rumah, membuang barang yang tak terpakai agar tak menumpuk, dan membuang sampah agar tidak ada tikusnya yang menjadi sumber makanan dari ular,” jelas Kabagops.

Dirinya pun memberikan sedikit cara untuk kepada masyarakt untuk mencegah ular masuk ke kawasan pemukiman.

Baca juga: DPKP Kota Palangkaraya Berikan Tips Antisipasi Ular Masuk ke Lingkungan Hingga Dalam Rumah

Baca juga: Lingkungan Kotor dan Habitat Rusak, Bisa Jadi Penyebab Ular Masuk Rumah Warga Palangkaraya

“Untuk mencegah ular masuk, masyarakat bisa menggunakan kamper dan cairan pembersih lantai yang berbau menyengat. Ular memiliki sensitif yang tinggi dan tidak suka bau-bau yang menyengat, serta kami sampaikan bahwa garam tidak bisa mengusir ular,” tutup Yustinus Exaudi.  (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved