Berita Palangkaraya

Musim Hujan Waspada Ular, Ketua ERP Imbau Bersihkan Rumah dengan Cairan Pewangi Menyengat

Musim hujan warga diminta waspada akan kemunculan hewan buas dan berbahaya seperti ular dan lainnya, masuk ke permukiman warga dan rumah warga

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
ERP untuk Tribunkalteng.com
Tim ERP saat mengevakuasi ular Piton sepanjang 5,2 meter di Jalan Tjilik Riwut Palangkaraya, Senin (6/11/2023) lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Memasuki musim hujan, masyarakat Kota Palangkaraya diimbau untuk berhati-hati masuknya hewan buas ke rumah ataupun permukiman.

Yang selalu menjadi langganan hewan liar seperti biawak dan ular. Banyak hewan melata mencari tempat tinggal atau sarang baru.

Ketua Tim Emergency Response Palangkaraya (ERP) Jean Steve, memberikan imbauan kepada masyaramat saat memasuki musim hujan.

“Banyak ular yang mencari sarang baru musim hujan, karena mereka hewan liar yang tidak menyukai tempat yang basah,” terangnya, Selasa (14/11/2023).

Dirinya menambahkan, bahwa Ular Piton atau nama latinnya Malayophyton Reticulatus, lebih suka tinggal di tempat yang lembab.

Hal tersebut membuat banyak ditemukan dan laporan adanya ular masuk ke dalam rumah atau kandang hewan ternak.

Baca juga: Hanya Perlu 5 Menit Ular Piton 2,5 Meter Mangsa Ternak Warga Jalan Tjilik Riwut Ditangkap Tim ERP

Baca juga: Terdengar Suara Gaduh, Ayam Warga Jalan Karanggan Palangkaraya Dimangsa Ular Piton di Kandang

Tentu saja mencari sarang baru yang dekat dengan sumber makanan seperti ayam, burung, dan sumber makanan lainnya seperti tikus.

Ketua ERP mengatakan musim hujan biasanya berlangsung pada November hingga Januari.

“Pada musim hujan, siklus ular sendiri merupakan musim kawin dan telur ular menetas, sehingga banyak didapati ular bermunculan pada pekarangan dan dalam rumah masyarakat Kota Cantik,” jelas Jean.

Dirinya pun memaparkan jumlah kasus dan laporan yang diterima oleh tim ERP divisi Animal Rescue dari masyarakat terkait ular.

“Selama November, tim ERP sudah 5 kali menangani ular masuk pemukiman masyarakat, dan dari 5 kasus tersebut ular yang kami tangani ialah ular Piton berbagai ukuran,” papar Jean.

Bahkan yang terbesar dan berhasil ditangani oleh tim ERP ialah ular Piton sepanjang 5,2 meter dengan berat 30 kg.

Ketua ERP meminta, masyarakat lebih waspada dan berhati-hati apabila muncul Ular Piton atau jenis lainnya pada lingkungan rumah.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar tidak gegabah dan sembrono saat hendak melakukan penanganan ular.

Terlebih apabila masyarakat tidak mengetahui jenis ular dan tidak memiliki kemampuan dalam mengevakuasi ular dengan sistem handling.

Ketua ERP pun memberikan, sedikit cara untuk menjauhkan rumah dari kemunculan ular berbagai jenis.

“Pertama bersihkan setiap sudut rumah dan pekarangan rumah yang terlihat kotor menggunakan cairan pembersih lantai,” jelasnya.

Hal tersebut perlu dilakukan karena ular tidak menyukai bau-bau yang menyengat terutama bau wangi dari cairan tersebut.

Baca juga: Seorang Pekerja Asyik Bersihkan Lahan Terlantar di Jalan Tjilik Riwut Temukan Ular Piton 5.2 Meter

Baca juga: Viral Bah Kobra Asal Sumedang Tewas Digigit Ular Sendiri di Hadapan Penonton, Atraksi HUT RI ke-78

Selanjutnya jangan pernah menumpuk barang bekas apapun yang dapat menjadi sarang dari ular jenis apapun.

“Kemudian masyarakat yang memiliki kandang ternak, kiranya dapat membersihkan dan menyemprotkan kandang dengan desinfektan phenol,” terang Ketua ERP.

Selain itu, buanglah sampah setiap hari dan jangan biarkan sampai menumpuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

“Kami juga meminta masyarakat rajin membuang sampah, karena sampah yang menumpuk dapat mendatangkan tikus yang merupakan salah satu sumber makanan dari ular,” tutup Jean Steve. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved