Berita Kotim
Potensi Hujan Minim, Pemkab Kotim Kembali Perpanjang Status Tanggap Darurat Kahurtla Selama 7 Hari
Pemkab Kotim kembali memperpanjang status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama 7 hari.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) bersama stake holder sepakat kembali memperpanjang status Tanggap Darurat Karhutla atau bencana kebakaran hutan dan lahan selama 7 hari.
Perpanjangan status Tanggap Darurat Karhutla tersebut adalah ketiga kalinya yang dilaksanakan Pemkab Kotim, setelah penetapan awal pada 12 - 25 September 2023, kemudian perpanjangan 26 September - 2 Oktober 2023 dan 3 -16 Oktober 2023, kemudian kembali diperpanjang pada 17 - 23 Oktober 2023.
"Hari ini kami telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) terkait karhutla, sementara kami sepakat untuk memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana karhutla selama 7 hari, sampai 23 Oktober 2023," kata Asisten I Setda Kotim Rihel yang mewakili Bupati Kotim dalam rakor evaluasi status tanggap darurat karhutla di Kotim, bertempat di Gedung Pusdalops BPBD Kotim, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Kabid Humas Tegaskan, Mutasi Kapolda Kalteng Tak Ada Kaitannya Dengan Permasalahan di Seruyan
Baca juga: Geruduk Markas Polda, Massa Gempar Tegaskan Tolak Mutasi dan Inginkan Pencopotan Kapolda Kalteng
Baca juga: Pencarian Pemancing Hilang di Perairan Bunyu Kaltara, Tim SAR Gabungan Belum Menemukan Hasil
Ia menjelaskan, salah satu indikator utama pihaknya memutuskan perpanjangan status tanggap darurat bencana karhutla tersebut karena laporan prakiraan cuaca dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotim.
Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa pada dasarian II atau 10 hari kedua bulan Oktober 2023 ini potensi hujan di wilayah Kotim masih minim dan sekali pun ada cenderung di wilayah utara saja, sedangkan wilayah tengah dan selatan masih kering.
Indikator penetapan status lainnya, seperti perkembangan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dalam sepekan terakhir berangsur membaik, meski masih dalam kategori tidak sehat.
Begitu pula untuk perkembangan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang mulai mengalami tren penurunan.
Sedangkan, disisi lain kekeringan dampak dari musim kemarau di wilayah selatan Kotim masih terjadi dan penyaluran air bersih pun masih dilaksanakan.
"Dengan mempertimbangkan beberapa indikator tersebut kami sepakat untuk memperpanjang status tanggap darurat karhutla. Setelah 7 hari akan kami evaluasi kembali, mungkin saja diperpanjang lagi atau beralih ke masa transisi untuk pemulihan," imbuhnya.
Sementara itu, secara umum perkembangan karhutla di Kotim masih fluktuatif. Berdasarkan data yang direkap BPBD Kotim dari 1 Januari - 15 Oktober 2023, sudah 837,98 hektar lahan yang terbakar dari 380 kejadian karhutla.
Sebagai orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Rihel menyarankan untuk dilakukan double bahkan triple ground check (pengecekan lapangan), sehari setelah upaya pemadaman dilakukan untuk memastikan lokasi yang sebelumnya terbakar sudah benar-benar padam.
"Karena pengalaman kami dalam 24 jam jika api belum sepenuhnya padam pasti akan menyala kembali dan itu akan mempengaruhi ISPU disamping kebakaran besar yang ada. Untuk itu, kami sarankan teman-teman BPBD untuk melakukan ground check berulang," jelasnya.
Prakirawan BMKG Kotim Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, Mulyono Leo Nardo menyampaikan ada potensi hujan ringan hingga sedang hingga tanggal 22 Oktober 2023, namun cenderung di wilayah utara. Sedangkan, untuk wilayah tengah dan selatan masih minim.
Seiring dengan itu potensi terjadinya karhutla di wilayah tengah dan selatan Kotim masih tinggi.
"Untuk potensi karhutla di selatan dan tengah masih cukup tinggi, karena tidak ada potensi hujan," ucapnya.
Adapun, untuk prakiraan musim hujan di wilayah Kotim terjadi secara bertahap seperti yang disampaikan sebelumnya.
Dimulai dari wilayah utara pada pertengahan Oktober 2023, lalu wilayah tengah dan selatan pada awal hingga pertengahan November 2023. (*)
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Muhammad Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Meninggal Dunia usai Dirawat Intensif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.