Posko Kebakaran Mendawai Palangkaraya Disediakan, Sebagian Korban Pilih Tinggal di Rumah Saudara

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -  Pemerintah Kota Palangkaraya menyediakan Posko untuk Korban Kebakaran di Mendawai Palangkaraya.

Namun, beberapa warga yang terdampak Kebakaran di Mendawai Palangkaraya memilih tinggal di rumah warga atau saudaranya.

Kebakaran besar terjadi di kawasan Mendawai Palangkaraya, Kalteng, Senin (12/9/2023) petang.

Diperkirakan puluhan rumah dilalap si jago merah dan ratusan jiwa yang terdampak akibat kebakaran di Mendawai bagian ujung tersebut.

Camat Jekan Raya Sri Utomo mengatakan saat ini yang terdata, rumah terdampak berjumlah 41 untuk jumlah jiwa masih belum dapat dipastikan. 
 
"Tapi mungkin sekitar 200an orang yang terdampak jiwanya. Jadi kita sudah menyediakan posko central disini (Mushola), mungkin ada lagi posko transit. Warga lebih nyaman, dekat dengan pemukiman, jadi memang korban ini banyak ditampung warga atau saudara," sebutnya.

Ia mengungkapkan masyarakat bergotong royong dalam menangulangi musibah tersebut, sehingga masyarakat menggunakan inisiasi untuk membuka ruang dan masyarakat juga ada yang memiliki 2 toko untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

"Kejadian Kebakaran itu, Hari Selasa saat waktu maghrib, yakni di  RT 2, ada percikan api lalu membesar. Memang dari polisi nanti yang bisa memberikan keterangan penyebab kebakaran," ujarnya.

Ia menjelaskan  ada 3 RT yang terdampak  yaitu RT 1,2,3. Ia mengungkapkan kebakaran yang paling parah di RT 3. 

"Ini kalo informasi yang terdata ada 30an rumah/KK, tetapi ini belum bisa dipastikan. Tapi kita baru melakukan koordinasi dengan pak RT dan pak RW, gimana detailnya. Kehadiran dari dinsos, dari BPBD, dari kesehatan, dari dukcapil untuk administrasi kependudukan. Tadi juga kita memberi kemudahan terkait dengan bencana ini," katanya.
 
Ia mengungkapkan rencananya akan dilanjutkan dengan tanggap bencana, ada 7 hari, mulai dari kemarin. Pihaknya pun akan mencoba untuk membuka dapur umum yang intinya memang dimana warga ini tidak berkekurangan. 

"Jadi untuk induk poskonya ada didepan masjid, nanti mungkin ada posko transit. Karena warga ini kelihatannya agak jauh ya. Tapi kalo dilihat di posko induk ini kan representatif, sudah ada WC nya, dan strategis lah tempatnya dan sudah ada halamannya," ujarnya.

"Nanti kita didepan gereja Galilea hanya untuk transit, saat membagikan bantuan. Informasi korban terluka itu ada 4 ya, 2 warga kita dan 2 dari pemadam/relawan dan sudah ditangani di RSUD Doris Sylvanus dan kondisinya juga sudah membaik," sambungnya 

Ia menuturkan pada saat kebakaran anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ketinggalan dan mengalami luka bakar dan saat ini sudah ditangani.

"Mendawai ini tidak berkumpul, jadi mereka mengungsi ke rumah saudara atau warga lainnya. Kecuali mungkin pas jam makan, kita datangkan di posko transit," sebutnya.

Ia mengungkapkan karena tidak semua tinggal di posko pihaknya akan mengkomunikasikan kebutuhan korban melalui RT .

"Informasi dari dinas sosial itu sudah ada 100 paket makan dan nanti juga mungkin pak wali akan datang membagi sembako. Posko masjid ini centralnya, kalau pembagian nanti di posko transit," tuturnya.

" Karena saat ini sudah terkondisikan, gimana masyarakat menghadapi kebencanaan seperti ini, jadi kita mencoba mendatangi saja. Untuk bantuan pakaian, tadi sudah ada warga yang datang menyerahkan, memang harapannya kita melalui satu pintu," tutupnya. (*)