Berita Palangkaraya

Tim ERP Imbau Warga Palangkaraya Waspada Hewan Liar Masuk Rumah Akibat Karhutla

Ketua Tim Emergency Response Palangkaraya (ERP) mengimbau agar warga Palangkaraya waspadai hewan liar masuk rumah

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
Tim ERP untuk Tribunkalteng.com
Kebabakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kota Palangkaraya dan evakuasi ular oleh Tim Emergency Response Palangkaraya, beberapa hari lalu. 

TRIBUNKLATENG.COM, PALANGKARAYA - Hewan liar belakangan ini cukup sering masuk ke pemukiman warga di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal tersebut dikarenakan banyak faktor, baik karena terjadinya bencana alam maupun akibat mencari sumber makanan.

Tentunya hal tersebut dapat membahayakan pemilik rumah, apalagi jika tidak dibekali pengetahuan dan pengalaman dalam mengevakuasi hewan liar.

Salah satunya hewan liar yang kerap masuk ke pemukiman ialah ular dari berbagai jenis.

Ketua Tim Emergency Response Palangkaraya (ERP) membagikan cara mencegah ular masuk ke rumah atau pemukiman.

“Cara mencegah hewan liar terutama ular masuk ke rumah ialah dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah,” terangnya, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Angka Karhutla di Kotim Terus Bertambah, BPBD Catat 99 Kejadian Sejak Penetapan Status Siaga

Baca juga: Dukung Tanggulangi Bencana Karhutla, Disdamkarmat Kotim Dapat Pinjaman 2 Unit Mobil Tangki

Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak ada ruang yang bisa dijadikan tempat bersembunyi dan sarang bagi ular.

“Warga diharapkan agar dapat membuang sampah sisa makanan setiap hari ke tempat sampat yang telah disediakan,” terang Jean.

Kotornya lingkungan rumah dan sampah yang berserakan tentunya akan mengundang salah satu makanan ular, yakni tikus.

Ular pastinya akan mencari kawasan yang banyak sumber makanan, seperti pada pemukiman yang kotor akan banyak tikus yang berkeliaran.

Selain itu, jangan biarkan ada tempat lembab pada rumah karena kondisi tersebut merupakan salah satu tempat yang ideal bagi ular bersembunyi.

“Kemudian jangan lupa untuk memberikan wewangian pada rumah, karena ular memiliki indra penciuman yang sensitif dan kurang suka bau wangi yang menyengat,” jelas Jean.

Ketua ERP juga mengatakan untuk memasang ventilasi udara dan saluran pembungan lainnya menggunakan kawat.

Hal tersebut untuk mencegah ular masuk melalui saluran pembuangan air atau celah kecil lainnya yang ada di rumah.

Selain itu, saat ini kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang mana hutan dan lahan merupakan salah satu habitat dari hewan liar.

Baca juga: Piton 3 Meter Pemangsa Ayam Tak Berkutik Saat Dievakuasi Tim ERP Divisi Animal Rescue

Baca juga: Delapan Tahun Relawan ERP, Tetap Eksis Setia Membantu dan Melayani Warga Palangkaraya

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved