Sinar Mas Agribusiness and Food
Sinar Mas Agribusiness and Food Perkuat Kolaborasi dan Teknologi Cegah Karhutla Dampak El Nino
Sinar Mas Agribusiness and Food memperkuat kolaborasi lintas sektor dan pengembangan teknologi untuk mengantisipasi Karhutla dampak El Nino
Keunggulan GeoSMART bukan hanya terletak pada cakupan areanya yang luas, tetapi juga kecepatan aplikasi ini dalam menerima dan mengolah sinyal deteksi titik panas. Kecepatan penerimaan dan pengiriman informasi sangat berpengaruh terhadap upaya pencegahan karhutla.
Sebelumnya, tanpa aplikasi GeoSMART, sinyal titik panas baru dapat diterima 12 jam sekali, atau 2 kali sehari.
Melalui penggunaan aplikasi GeoSMART, sinyal titik panas dapat diterima 4 jam sekali, atau 6 kali sehari.
Efisiensi ini membuat respons tim KTD juga menjadi lebih cepat. GeoSMART merupakan salah satu upaya dalam manajemen terpadu pencegahan karhutla Sinar Mas Agribusiness and Food.
“GeoSMART bukanlah satu-satunya cara kami mengembangkan teknologi sistem peringatan dini. Kami juga melakukan pemutakhiran peta rawan kebakaran lahan, sistem peringkat bahaya kebakaran atau fire danger rating system, serta deteksi taktis kejadian kebakaran lahan melalui patroli rutin, pantauan menara api, dan teknologi CCTV deteksi kebakaran lahan,” jelas Supriyanto.
Ia juga mengatakan, pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas petugas belum cukup untuk mengantisipasi karhutla jika tidak dibarengi dengan fasilitas yang memadai.
Menurutnya, Sinar Mas Agribusiness and Food terus melengkapi sarana dan prasarana pencegahan karhutla.
Hingga saat ini perusahaan memiliki 172 embung air, 163 menara api, 176 kendaraan angkut personel, 269 kendaraan patroli, 115 truk pemadan kebakaran, 307 pompa jinjing, dan 141 pompa induk.
“Berdasarkan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, pihak perusahaan juga diwajibkan berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla di sekitar wilayah operasionalnya. Oleh karena itu kami selalu siap berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan area bebas karhutla,” tegas Supriyanto. (*)
| Kisah Sri Rahyuni, Perempuan Tangguh Penakluk Api |
|
|---|
| Dari Keripik hingga VCO: Cara Para Petani Kelapa Mewujudkan Nilai Tambah Produk |
|
|---|
| Mengenal Lebih Dekat Praktik Sawit Berkelanjutan Sinar Mas Agribusiness and Food |
|
|---|
| Membangkitkan Aroma Liberica di Negeri Seribu Parit |
|
|---|
| 520 Petani Indonesia Menuju Sertifikasi RSPO bersama Program Sawit Terampil |
|
|---|
