Tanggapi Aksi Aliansi Utus Dayak Mantehau, Rektorat Sebut Mahasiswa Asal Kalteng Capai 42 Persen 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tanggapi Aksi Aliansi Utus Dayak Mantehau, Rektorat Sebut Mahasiswa Asal Kalteng Capai 42 Persen.

Aksi Damai oleh Aliansi Atus Dayak Mantehau dilakukan di Halaman Rektorat Universitas Palangkaraya, Senin (24/7/2023).

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Universitas Palangkaraya Iring I diwung, membantah terkait informasi putra putri dayak tidak diakomodir.

"Khusus di Fakultas Kedokteran, calon mahasiswa asal Kalteng yang diterima mencapai 42 persen dan 58 persen untuk di luar Kalteng. Jadi informasi yang beredar bahwa yang berasal dari luar Kalteng mencapai 96 persen dapat dipastikan tidak benar," ungkapnya.

Baca juga: Aksi Damai Depan Rektorat Universitas Palangkaraya, Yetro Simon: Aspirasi Ini Demi Anak Cucu

Baca juga: BREAKING NEWS, Aliansi Utus Dayak Mantehau Geruduk Kantor Rektorat Universitas Palangkaraya

Baca juga: Tiga Jemaah Haji Kalteng Masih di Rawat di RS Arab Saudi, Enam Orang Lainya Meninggal Dunia

Ia mengatakan, dengan adanya Aksi Damai tersebut adalah suatu penghargaan bagi pihaknya dan pihaknya sangat menyambut dengan baik. 

"Tentu ini akan memotivasi kami khususnya Universitas Palangkaraya agar bisa terus memperjuangkan putra putri Dayak," sebutnya.

Ia mengungkapkan, bahwa dirinya akan meluruskan berita yang belum tentu memiliki kebenaran agar dapat menemukan titik terang.

"Jadi saya akan mengarah kepada Fakultas favorit yaitu Fakultas Kedokteran, kuota untuk jalur berprestasi ada 30 orang yang lulus 27 orang dari putra putri daerah Kalteng," ujarnya.

Namun untuk yang melakukan registrasi ulang hanya 26 orang, dan mungkin yang 1 orang tersebut diterima di tempat lain dan sebagainya sehingga tidak melakukan registrasi.

"Artinya dalam jalur pertama itu 90 persen putra putri daerah Kalimantan Tengah. Kemudian untuk jalur tes yang cukup berat karena perlakuannya secara nasional," sebutnya.

Kuota untuk penerimaan mahasiswa di Fakultas Kedokteran melalui jalur tes 40 orang, diikuti oleh 16 Provinsi dan Kalteng memperoleh 7 orang, sehingga UPR mencapai 17,5 persen secara nasional.

"Kemudian jalur mandiri, namun tidak mandiri murni yang diikuti oleh 25 Perguruan Tinggi dan kuota untuk Fakultas Kedokteran juga 40 orang," katanya.

"Berdasarkan tes mandiri itu kita masih jauh sehingga Rektor UPR berpikir keras dan bermohon UPR mendapatkan kuota afirmasi," lanjutnya.

Sehingga UPR diberikan kuota jalur afirmasi maksimal 30 persen, maka dari itu yang mendapatkan jatah afirmasi sebanyak 13 orang.

"Jadi putra putri Dayak di Kalimantan Tengah ini sangat diakomodir dalam penerimaan di Fakultas Kedokteran," tutupnya. (*)