Berita Palangkaraya
Pengunjung CFD Palangkaraya, Diberikan Pengetahuan Cara Perawatan Ragam Jenis Binatang
Pengunjung CFD Palangkaraya, Diberikan Pengetahuan Cara Perawatan Ragam Jenis Binatang.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pengunjung CFD Palangkaraya, diberikan pengetahuan tentang cara perawatan ragam jenis binatang.
Alisansi Pecinta Satwa (Alpesat) Palangkaraya menggelar pameran satwan untuk memberikan edukasi cara menjaga dan merawat satwa kepada pengunjung CFD Palangkaraya. Minggu (16/7/2023).
Alpesat sendiri berdiri sudah empat tahun di Palangkaraya. Dan selama ini rutin menggelar kegiatan di Lokasi CFD Palangkaraya. Satwa yang dirawat berasal dari hutan hasil buruan anggota alpesat maupun dari luar anggota.
Anggota Alpesat Palangkaraya Ari, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengenalkan berbagai macam hewan yang dapat dipelihara dan hewan-hewan jinak uang bisa diajak bermain.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru di PT Angkasa Pura Supports untuk Lulusan SMA/SMK-D3
Baca juga: Aktifitas CFD Minggu Pagi di Palangkaraya Semakin Bergeliat, Transaksi Jual Beli Makin Ramai
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru di PT Angkasa Pura Supports untuk Lulusan SMA/SMK-D3
"Jadi di Alpesat sendiri ada beberapa binatang yang dipelihara seperti ular, musang, kelinci, kucing, kura-kura, biawak dan lain-lain," sebutnya, kepada tribunkalteng.com.
Di CFD Palangkaraya sendiri ada empat jenis binatang yang dibawa yakni musang, iguana, sugar glider, dan ular.
"Jadi untuk anak-anak atau orang tua yang ingin berfoto ataupun memegang itu bayarnya sukarela saja," ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa tujuan Alpesat Palangkaraya hanya untuk edukasi, karena biasanya masyarakat awam itu kebanyakan tidak tahu bahwa ada beberapa jenis binatang yang bisa dipeliharan dan tidak bisa dipelihara.
"Jadi seperti musang sendiri dikenal dengan pemakan ayam, namun ternyata musang ini bisa dijinakkan dan dipelihara bahkan bisa diajak bermain," katanya.

Ia menyampaikan, satwa yang di bawa ke CFD Palangkaraya tersebut memang jenis satwa yang tidak berbahaya, karena jika berbahaya pihaknya pun tidak berani untuk mengajak bermain.
"Kebanyakan jenis satwa yang berbahaya hanya kita simpan di dalam kandangnya dan hanya dijadikan pajangan, bukan untuk bermain," ucapnya.
Jadi Alpesat ini beranggota ratusan orang yang ada di Kalimantan Tengah. Satwa yang pihaknya pelihara ada beberapa jenis hewan yang dari luar daerah seperti dari Banjarmasin, Jawa, Ambon dan Brazil.
"Jadi kita merawat satwa atau melestarikan satwa ini berasal dari hobi dan buat hiburan juga," tutupnya. (*)
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.