Profil Kai Untung Alias Kai Penjelajah, Sang Legenda Relawan Pemadam Kebakaran Kalsel Meninggal

Kai Untung yang juga telah menasional setelah tampil di acara Hitam Putih yang dipandu Dedi Corbuzier dan Kick Andy itu meninggal dunia

Editor: Dwi Sudarlan
Istimewa via Banjarmasin Post
Kai Untung, legenda relawan pemadam kebakaran Kalsel meninggal. 

TRIBUNKALTENG.COM - Berikut profil Kai Untung alias Kai Penjelajah yang disebut sang legenda para relawan pemadam kebakaran di Banjarmasin, Kalsel.

Kai Untung yang juga telah menasional setelah tampil di acara Hitam Putih yang dipandu Dedi Corbuzier dan Kick Andy itu meninggal dunia pada Sabtu (15/7/2023) hari ini.

Pria yang juga pernah mendapat penghargaan kategori Pahlawan Pelayanan Publik di Hari Pahlawan 2016 itu meninggal pukul 06.15 WIB tadi 

"Assalamu'alaikum WrWb..

Innalillahi Wa Innailaihi Rooji'un

Telah berpulang ke Rahmatullah

An.Kai Untung PMK Penjelajah

Sabtu, 15 Juli 2023 Pk.07.15 Wita. Rumah duka Jl.BMR Km.4,5 Komplek

Bumi Pertiwi 1 Ujung," tulis pesan yang beredar.

Kabar ini juga dibenarkah instagram resmi BPK Banjarmasin.

"Innalillahi wa Innailaihi roijun, Telah berpulang ke Rahmat Allah Pahlawan BPK Banjarmasin, Kai Untung 01 Penjelajah (Ketua),

Berkat beliau BPK Kota Banjarmasin menasional, pernah diundang di Trans7 Acara Hitam Putih, KompasTV, MetroTV acara Kick Andy.

Semoga Allah mengampuni dosa2 sidin, dan sidin ditempatkan di tempat yang mulia disisi Nya. Aamiin Yaa Robbal Alamin," tulis akun itu.

Berbicara mengenai relawan pemadam kebakaran di Kalsel, tidak bisa melupakan nama Untung Noor, sosok yang lebih dikenal dengan sapaan Kai Untung atau Kai Penjelajah.

Lelaki berusia 70 ini bahkan disebut-sebut adalah Panglima Pemadam Kebakaran di Banjarmasin.

Beberapa tahun lalu, nama Kai Untung terdengar hingga kancah nasional.

Dia sempat diundang di acara Hitam Putih yang dipandu Deddy Corbuzier, Kick Andy hingga Kompas TV.

Kalau di Banjarmasin atau bahkan Kalsel, siapa yang tidak kenal dengan Kai Untung.

Menjadi sosok inspiratif dan Kai Untung bisa membawa nama Pemadam di Banjarmasin dan Kalsel ke nasional.

Banyak media nasional yang menayangkan bahkan membuat liputan khusus terkait sosok Kai Untung.

ahkan akhir 2016 lalu, Kai Untung mendapat penghargaan pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November dalam kategori "Pahlawan" Pelayanan Publik.

Kai Penjelajah mendapat penghargaan di Hari Pahlawan oleh salah satu televisi swasta nasional atas jasanya selama ini sebagai relawan.

Kai Penjelajah memang dikenal sebagai salah satu tetuha relawan di Banjarmasin, bahkan Kalsel.

Kai Untung memang populer. Misal saat diundang oleh Kompas TV saat acara Sapa Indonesia.

Kai Untung penuh semangat, satu kata motivasi pun disampaikannya terkait kerelawanan.

"Selama kai masih kuat, kai tidak akan meninggalkan segala aktivitas kerelawanan," ungkap Kai Untung, beberapa tahun lalu.

Warga Kompleks Bumi Pertiwi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini sempat menceritakan kisah hidupnya.

Awalnya peristiwa di tahun 1986. Saat itu ia masih berprofesi sebagai tukang ojek di belakang RSUD Ulin Banjarmasin.

Kala itu pernah terjadi sebuah tragedi kebakaran hebat.

Api kebakaran yang muncul pada tengah malam mengamuk di perumahan warga belakang kantor Polresta Banjarmasin.

Saat sedang mengojek kebetulan Untung menyaksikan kejadian tersebut.

Tak lama setelah ia berhenti menjadi tukang ojek, Untung kemudian membuka warung kelontong di pinggir jalan Bumi Mas Raya, tepat didepan Komplek Bumi Pertiwi I.

Di warung itu ia menjual aneka jajanan ringan, hingga bensin eceran.

Sambil berdagang, Kai Untung mulai menabung sedikit demi sedikit hingga akhirnya ia memberanikan diri membeli sebuah mobil Datsun tahun 1976 untuk operasional ia dan relawan lainnya.

Awalnya, niatannya untuk membentuk pangkalan relawan pemadam kebakaran ini sering dipertanyakan beberapa orang.

Namun, Untung yang terlanjur jatuh cinta pada kegiatan sosial sukarelawan ini tetap fokus pada cita-citanya membangun PMK Pertiwi.

Pada 2004, duit yang ia kumpulkan maupun dari donatur digunakan untuk mengembangkan PMK Pertiwi.

Akhirnya markasnya sudah memiliki tiga unit mobil operasional.

Satu mobil Mitsubishi L300 tahun 1984 digunakan untuk operasional pemadam kebakaran, satu unit L300 tahun 1992 digunakan sebagai sebagai ambulans, dan satu unit Suzuki AVP tahun 2006 juga digunakan sebagai ambulans.

PMK Pertiwi juga pernah dihibahkan satu mobil L300 tahun 82 dari warga Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah saat turut membantu evakuasi musibah jatuhnya pesawat Ai Asia 2014 silam.

Kini mobil tersebut sudah dijual untuk dibelikan unit mobil yang baru yang lebih baik dalam menunjang operasional.

Dengan dua armada mobil ambulans, Untung dengan senang hati siap membantu warga yang memerlukan pengantaran.

Tidak jarang kai Untung mengantarkan orang sakit maupun jenazah hingga keluar Kalimantan Selatan.

Kegigihan Kakek yang dikaruniai lima anak dan delapan cucu di usia senja ini, menginspirasi banyak relawan lainnya.

Di PMK Pertiwi, Kai Untung mengajak keluarganya dan anak muda sekitar untuk bergabung.

Meski terbiasa menjinakkan si jago merah, namun tak jarang para relawan harus bertaruh nyawa dalam bertugas.

Apalagi kota Banjarmasin memiliki potensi kebakaran yang sangat besar, berdasarkan data Dinas Kebakaran setempat, setiap tahunnya musibah kebakaran bisa menembus angka 100 kejadian yang disebabkan arus pendek listrik dan kelalaian manusia.

Tak heran unit pemadam kebakaran, swadaya atau swasta menjadi kebutuhan yang sangat penting.

Bisa terus membantu dan berguna bagi orang lain adalah harapan kakek 2 cucu ini.

Selamat jalan Kai Untung, jasamu akan selalu dikenang. (*)

 

 

( BanjarmasinPost.co.id

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved