Kabar Dayak
Ritual Tantulak Ambun Rutas Matei, Proses Kematian Suku Dayak Kalteng Bersifat Sementara
Tantulak Ambun Rutas Matei merupakan upacara kematian di kalangan umat Hindu Kaharingan, Dayak Kalteng.
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM - Simak tujuan ritual Tantulak Ambun Rutas Matei yang menjadi upacara khas suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ritual Tantulak Ambun Rutas Matei merupakan upacara kematian di kalangan umat Hindu Kaharingan, Dayak Kalteng.
Upacara ini dimulai dengan proses perawatan jenazah, penguburan secara ritual dan proses Tantulak Ambun Rutas Matei.
Ritual Tantulak Ambun Rutas Matei khas suku Dayak Kalteng dilakukan selama tiga hari.
Baca juga: Ciri Khas Tari Balean Dadas Suku Dayak Kalteng, Dibawakan 6 Penari Perempuan dan 2 Laki-laki
Setelah penguburan, ada ritual yang dibuat Balian Tantulak Ambun Rutas Matei.
Ritual ini memiliki tujuan untuk mengantarkan arwah Liau Haring Kaharingan dari lewu pasahan raung menuju Bukit Nalian Lanting.
Bukit Nalian tersebut merupakan tempat penantian bersama Nyai Bulu Indu Rangkang untuk sementara ditiwahkan.
Selain itu, ritual tersebut guna membersihkan keluarga duka dari yang mengakibatkan kematian, hidup sial, segala macam penyakit yang menimpa keluarga.
Ditambah lgi, upacara tantulak juga bertujuan untuk memulihkan keseimbangan magis.
Yang berarti guna untuk menjauhkan segala macam marabahaya dan menghilangkan segala kemalangan atau kesialan.
Hal-hal yang tidak baik yang dapat timbul pada keluarga Tarantang Nule (keluarga duka) maupun pada seluruh warga di kampung.
Adanya upacara Tantulak Ambun Rutas Matei ini berawal dari proses kematian seseorang.
Dimana ritual Tantulak Ambun Rutas Matei ini sebagai tempat sementara untuk kehidupan keturunan Raja Bunu.
Syarat-syarat Balian Tantulak Ambun Rutas Matei yaitu hewan kurban ( ayam dan babi ), sesajen, bokor (sangkul).
Ada pula mangkok, gelas, rokok, sirih pinang, rabayang, tampung papas, humbang salentup yang menjadi syarat untuk melaksanakan ritual tersebut.
Filosofi ritual Balian Tantulak Ambun Rutas Matei.
Ritual ini dilakukan untuk menyambung kembali tali pusar yang dipotong ketika ia lahir.
Setelah tali pusar disambung, roh atau Zat orang mati tersebut dikembalikan ke rahim ibunya.
Sedangkan roh atau zat yang berasal dari tanah atau bumi kembali ke tanah atau bumi. (*)
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)
Profil Panglima Jilah Pimpinan Pasukan Merah Dayak yang Mengecam Insiden Tewasnya Warga di Seruyan |
![]() |
---|
Ciri Khas Upacara Ngadatu, Ritual Orang Meninggal Dunia yang Tak Wajar di Masyarakat Dayak Kalteng |
![]() |
---|
Tradisi Hambai Angkat Khas Dayak Kalteng, Upacara Mengesahkan Anak Angkat Menjadi Kandung |
![]() |
---|
Syarat Upacara Manawur Sahut, Ritual Meminta Keselamatan Bagi Masyarakat Dayak Ngaju Kalteng |
![]() |
---|
Ciri Ritual Balian Balaku Untung, Upacara Memohon Berkah Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.