Berita Palangkaraya

Tanggulangi Karhutla, Helikopter Water Bombing 1000 Liter Air Siram Titik Api Dari Udara Kalteng

Tanggulangi Karhutla yang mulai marak terjadi, satu unit Helikopter Water Bombing kapasitas 1000 liter beroperasi siram titik api di Kalteng.

|
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
BPBD Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com
Tanggulangi Karhutla yang mulai marak terjadi, satu unit Helikopter Water Bombing kapasitas 1000 liter beroperasi siram titik api dari Udara di Kalteng. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tanggulangi Karhutla di Wilayah Kalimantan Tengah yang mulai marak terjadi, satu unit Helikopter Water Bombing kapasitas 1000 liter beroperasi siram titik api di Kalteng.

Dalam mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan atau karhutla di Wilayah Kalimantan Tengah, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan satu unit helikopter water bombing tersebut.

"Jadi pesawat bombing yang datang ini adalah sesuai permintaan kita kepada pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin pada Minggu 11 Juni 2023. Kemarin sudah mengirimkan satu unit helikopter water bombing," ucap Plt. Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib di Palangkaraya.

Toyib mengatakan helikopter tersebut selain bisa digunakan untuk patroli juga bisa digunakan untuk water bombing.

Baca juga: Antisipasi Karhutla, Pemprov Kalteng Tingkatkan Kemampuan SDM Relawan Pemadam Kebakaran

Baca juga: Juni-Agustus Masuk Kemarau, 7 Kabupaten dan 1 Kota di Kalteng Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Baca juga: BPBD Palangkaraya Bentuk Satgas Karhutla, Dalam 5 Bulan 15,25 Hektare Lahan Hangus Terbakar

"Jadi helikopter ini memang memiliki Kapasitas yang kecil, jadi awal kita memang mengusulkan satu untuk helicopter patroli, kemudian dua unit helikopter water bombing," jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa helicopter yang dikirim bersifat multifungsi sehingga selain bisa melakukan patroli bisa juga sebagai water bombing.

"Namun untuk water bombing ini hanya bisa untuk skala yang kecil yang saja," sebutnya.

Toyib juga menyampaikan bahwa misi pertama pihak yang mengoperasikan helikopter ini adalah melakukan patroli keliling, melakukan pemetaan di sekita wilayah Kota Palangkaraya dan sekiranya.

"Kemudian menyisir hingga ke Sampit, Pangkalanbun, kemudian balik lagi ke Kota Palangkaraya," ungkapnya.

Dari patroli kemarin ditemukan tiga titik api di daerah Sampit dan Pulang Pisau. Fokus kita sekarang ini adalah untuk patroli sekaligus melakukan pemadaman.

"Untuk penggunakan helikopter ini penggunaan bersifat dinamis artinya menyesuaikan dengan kondisi di lapangan," ujarnya.

helikopter water bombing kk
Tampak petugas pemadaman kebakaran di satu lokasi kebakaran di Palangkaraya memberikan sinyal kebakaran lahan kepada pilot helikopter water bombing. Penanggulangan Karhutla yang mulai marak terjadi di Palangkaraya, dibantu satu unit Helikopter Water Bombing kapasitas 1000 liter beroperasi siram titik api dari atas udara Kalteng. (BPBD Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com)

Toyib menjelaskan bahwa helikopter tersebut digunakan untuk patroli agar bisa memantau keadaan di lapangan yang terdeksi pada satelit.

"Ada juga beberapa kasus yang terdeksi di titik hotspot ternyata begitu teman-teman kita yang ada di pos lapangan didaerah itu mengecek ternyata atap gudang karena ukurannya besar kemudian atapnya terbuat dari seng dan menimbulkan suhu panas sehingga itu terdeksi di satelit," katanya.

"Selain itu, Patroli gabungan pengendalian kebakaran hutan dan lahan juga ikut serta, Aktivasi pos-pos relawan menjadi personil pemadam kebakaran hutan dan lahan yang terintegrasi dalam posko sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya.

Sementara itu, Isa selaku TNI AU yang ikut beroperasi dalam penggunaan helikopter mengatakan bahwa pengambilan air untuk melakukan water bombing dari titik terdekat dengan spot kebakaran.

"Untuk sekali siraman air helikopter dengan kapasitas 1000 Liter," tuturnya.

Ida juga menyampaikan bahwa saat ini hanya satu helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berada di Bandara Tjilik Riwut

"Helikopter yang dikirimkan tidak hanya digunakan untuk patroli tetapi bisa untuk bombing kapasitas hanya 1000 liter," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved