Haji 2023

Ada Jemaah Haji Wafat di Depan Kabah, Jumlah Meninggal Terbanyak Dalam 6 Tahun Terakhir

Jumlah jemaah calon haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci Makkah pada Haji 2023 ini terbanyak dalam 6 tahun terakhir

Editor: Dwi Sudarlan
Twitter @hsharifain
Ilustrasi jemaah haji di depan Kabah, jumlah jemaah Indonesia yang wafat pada tahun ini terbanyak selama 6 tahun terakhir. 

TRIBUNKALTENG.COM, MAKKAH - Jumlah jemaah calon haji (jemaah haji) Indonesia yang meninggal di Tanah Suci Makkah pada Haji 2023 ini terbanyak dalam 6 tahun terakhir.

Ada di antara mereka yang meninggal dalam kondisi masih mengenakan pakaian ihram, juga ada yang wafat saat melakukan tawaf di depan Kabah.

Informasi tersebut diungkapkan Direktur Bina Haji Kemenag Arsyad Hidayat saat mengimbau agar petugas haji meningkatkan kesigapan terhadap para jemaah terutama lansia (lanjut usia).

"Angka kematian jemaah haji berisiko tinggi, cukup tinggi. 75 persen (jemaah) berisiko tinggi. Ada korelasi kuat antara jemaah yang diberangkatkan lansia dengan tingginya angka kematian," ungkap Arsyad.

Baca juga: VIDEO, Penampakan Serupa Pocong Bikin Bocah Teriak Histeris, Saat Keberangkatan Haji di Purworejo

Baca juga: Video, Calon Haji di Kediri Ini Bingung Cari Bus Usai Keluar Toilet, Ternyata Tertinggal Rombongan

Baca juga: Lepas 188 Jamaah Calon Haji Kotim, Bupati H Halikinnor Beri Uang Saku Rp 1 Juta Per Orang

Sementara Kepala Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Ardjuna mengungkapkan sebanyak 37. 309 anggota jemaah haji yang pindah dari Madinah ke Makkah terdeteksi  memiliki risiko tinggi.

Mereka diduga memiliki komorbid yang menjadi trigger penyakitnya kambuh, diperparah lantaran kondisi cuaca yang cukup panas.

Sebagian besar jemaah menderita ISPA (infeksi saluran nafas akut).

"Hal ini menjadi penyebab tingginya angka kematian," ujarnya, Jumat (9/6/2023).

Dikatakan Arjuno, sudah ribuan jemaah yang secara sukarela memeriksakan kesehatannya ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Jemaah beresiko tinggi berasal dari provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah serta Lampung.

Sampai saat ini ada 1,919 jemaah yang sudah memeriksakan diri ke klinik dalam seminggu pertama.

Di luar itu dideteksi 145 kasus ditemukan di sektor. Sebanyak 13 kasus dirujuk ke rumah sakit.

"Pencegahan yang paling simpel minum air tanpa menunggu haus," jelasnya.

Juga masih ada 61 jemaah yang rawat jalan, 14 orang menjalani rawat inap.

Dokter Arjuna juga mengungkap ada jemaah haji yang meninggal masih menggunakan kain ihram.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved