Ibu di Sampit Habisi Nyawa Anak

Ibu di Sampit Aniaya Anak Hingga Tewas Diduga Depresi, Warga Sempat Dengar Suara Tangisan Korban

Diduga mengalami depresi menjadi alasan ibu bernama Murni (33) di Sampit, diduga tega menganiaya anak kandungnya sendiri berusia 4 tahun hingga tewas

Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
HO/Warga
Kondisi warung tempat tinggal pelaku pembacokan terhadap anak sendiri kini telah disegel oleh pihak kepolisian menggunakan police line, Rabu (7/6/2023) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Diduga mengalami depresi menjadi alasan seorang ibu bernama Murni (33), diduga tega menganiaya anak kandungnya sendiri berusia 4 tahun hingga tewas.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (7/6/2023) sekira pukul 18:00 WIB.

Sang ibu diduga secara sadis membacok kepala anaknya menggunakan sebilah parang berulang kali, hingga mengalami luka parah dan pendarahan hebat.

Salah seorang saksi bernama Maya mengaku, sebelum kejadian mendengar suara korban menangis, namun ia mengira anak itu menangis karena hal biasa.

Ia tak menyangka bahwa kala itu korban mendapat perlakuan sadis dari sang ibu.

“Sebelum kejadian memang kami mendengar suara tangisan anak, kami kira biasa lah anak-anak menangis. Lalu, ada pengendara yang lewat dan memberi tahu kami,” ucapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS, Ibu di Sampit Tega Habisi Nyawa Anak Sendiri Pakai Sajam, Luka Parah di Kepala

Baca juga: Kebakaran Rumah Kosong Gegerkan Warga Gang SMA PGRI Sampit, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Lanjutnya, saat keluar rumah ia kaget melihat ibu dan anak itu duduk di jalan raya dengan bersimbah darah.

Awalnya, ia mengira mereka menjadi korban tabrakan, namun ia kaget ketika melihat tubuh sang anak yang penuh luka bacokan.

“Kalau diingat masih ngeri, luka bacoknya banyak betul di kepala anaknya. Kami sampai tak tega melihatnya,” imbuhnya.

Diceritakannya, ibu dan anak tersebut selama ini tinggal di sebuah warung tempat berjualan minuman segar. Saat kejadian sang suami yang bekerja sebagai tukang sedang tidak ada di tempat.

Warga menduga sang ibu mengalami stres karena usaha yang semakin hari semaki sepi pembeli.

Di sisi lain, peristiwa diduga ibu membunuh anak kandung ini viral di media sosial, khususnya di grup-grup whatsapp.

Tak hanya video terkait kejadian tersebut yang beredar, tapi juga terselip narasi yang menyebutkan bahwa sang ibu depresi karena belajar agama di Youtube.

Sehingga sang ibu tega membacok anaknya yang masih balita berulang kali katanya supaya masuk surga.

Baca juga: Isi Kekosongan Jabatan Kades Akibat Mencaleg, DPMD Kotim Siapkan Pelantikan Sembilan Penjabat

Baca juga: Bupati Kotim H Halikinnor Lantik 3 Penjabat Kades, Isi Jabatan Kosong Pasca Ditinggal Mencaleg

Namun, informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarnya.

Adapun, ketika berita ini dibuat sang ibu telah diamankan dan diperiksa oleh Polres Kotim, termasuk dari segi kejiwaannya. Sementara jenazah si anak telah dibawa ke RSUD dr. Murjani Sampit.

Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kasatreskrim Polres Kotim AKP Lajun Siado Rio Sianturi belum mau berkomentar banyak terkait kejadian ini, sebab masih menunggu hasil pemeriksaan dan olah TKP. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved