Warga Sekitar Penemuan Jenazah Jalan Patih Dadar Palangkaraya Ngaku 4 Hari Cium Bau Tak Sedap

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Warga Jalan Patih Dadar Palangkaraya sekitar rumah kontrakan penemuan jenazah mengaku mencium bau tak sedap berasal dari rumah kontrakan tersebut dalam 4 Hari terakhir.

Namun warga setempat tidak pernah berpikir jika bau tak sedap tersebut berasal dari jenazah yang ditemukan di rumah kontrakan tersebut.

Jenazah seorang pria yang membusuk di dalam kamar kontrakan di Jalan Patih Dadar Palangkaraya diketahui berinisial RH berusia 41 tahun.

Jenazah pria berinisial RH tersebut ditemukan dalam kondisi terlentang pada lantai kamar kontrakan sekira pukul 21.30 WIB, Senin (1/5/2023).

Baca juga: NEWS VIDEO, Penemuan Jenazah Pria Misterius Dalam Kamar Kontrakan di Jalan Patih Dadar Palangkaraya

Baca juga: Cium Bau Busuk Dari Dalam Kamar Kontrakan, Warga Palangkaraya Ini Kaget Lihat Jenazah Misterius

Baca juga: Penemuan Jenazah Pria Misterius Dalam Kamar Kontrakan di Palangkaraya Masih Diselidiki

Penemuan jenazah  tersebut berada di Jalan Patih Dadar, Langkai, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Jenazah RH ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak mengisi token listrik yang mati selama 3 hari.

Tetangga Almarhum, Edi mengatakan dirinya dan keluarga sering mencium bau tak sedap yang tidak diketahui asalnya.

“Perkiraan sekira 3 hingga 4 hari kita mencium bau busuk yang samar-samar, namun tidak tahu dari masa bau tersebut berasal,” jelasnya.

Hal tersebut terungkap setelah salah seorang warga bernama Samsudin hendak mengisi token listrik.

“Pertama kali tahu saat warga mengatakan ada bau busuk menyengat dari dalam rumah dan memberitahukan pada warga lainnya,” ujarnya.

Edi menjelaskan bahwa pada 20 April 2023 lalu, dirinya sempat melihat banyak orang pada rumah kontrakan tersebut.

“Sebelum Hari Raya Idul Fitri kemarin memang sempat ramai rumahnya, diduga orang-orang tersebut teman beliau,” ujarnya.

Namun saat Lebaran, rumah sudah sepi dan Edi pun jarang melihat adanya aktivitas dari almarhum.

Lebih lanjut, Edi mengatakan tidak tahu sudah berapa lama beliau tinggal pada rumah tersebut.

“Kalau berapa lamanya kurang tahu, soalnya saya juga bekerja jadinya jarang memperhatikan,” jelasnya.

Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulan milik Emergency Response Palangkaraya (ERP) ke Ruang Kamboja RSUD Dr Doris Sylvanus.

Selain itu, pihak kepolisian pun telah memasang garis polisi agar tak ada warga yang memasuki TKP saat polisi melakukan olah TKP. (*)