Hasil Visum Penemuan Jenazah, Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Anggota Kodim Palangkaraya

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Hasil pemeriksaan visum et repertum jenazah anggota Kodim 1016 /  Palangkaraya yang ditemukan meninggal di rumah kontrakan tidak ditemukan tanda kekerasan.

Anggota TNI AD Kodim Palangkaraya berinisial RH (41) ditemukan meninggal dunia di lantai dalam posisi terlentang pada kamar kontrakannya.

Lokasi kejadian perkara ditemukannya jenazah anggota kodim Palangkaraya tersebut berada di Jalan Patih Dadar, Langkai, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Senin (1/5/2023) malam.

Jenazah RH kemudian dibawa menggunakan ambulan milik Emergency Response Palangkaraya (ERP) untuk dilakukan Visum et Repertum di RSUD Dr Doris Sylvanus.

Baca juga: Jenazah Ditemukan di Rumah Kontrakan Patih Dadar, Anggota TNI Kodim Palangkaraya Baru Naik Pangkat

Baca juga: NEWS VIDEO, Evakuasi Pria di Jalan Patih Dadar Palangkaraya Meninggal di Rumah Kontrakan

Baca juga: Warga Sekitar Penemuan Jenazah Jalan Patih Dadar Palangkaraya Ngaku 4 Hari Cium Bau Tak Sedap

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasdim Kodim 1016/Palangkaraya Letkot Inf Abdul Salim.

“Untuk penyebab meninggalnya almarhum RH telah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Forensik,” terangnya, Selasa (2/5/2023).

Selain itu, penyebab kematian akibat sakit juga belum diketahui karena tidak ada riwayat sakit penyakit.

“Saat dilakukan visum et repertum kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum,” jelas Letkol Inf Abdul.

“Berdasarkan visum et repertum pun tidak menunjukan kekerasan, mungkin memang sudah takdir dan umur beliau,” tambahnya.

Terpisah, Dokter Forensik Dr Ricka Brillianty mengatakan anggota Kodim Palangkaraya tersebut diperkirakan telah meninggal lebih dari seminggu.

“Melihat dari kondisi almarhum diperkirakan sudah lebih dari seminggu meninggal dunia,” ungkapnya.

Hal tersebut karena kondisi jenazah yang telah mengeluarkan bau tak sedap dan muncul hewan-hewan kecil pada tubuh.

Terlebih juga dari keterangan para saksi yang melihat korban, terakhir bertemu pada Kamis (20/4/2023) lalu.

Artinya telah 10 hari tidak bertemu dengan almarhum RH dan tidak mengetahui terkait kabarnya.

“Kalau untuk kondisi badan tidak ada bekas luka akibat kekerasan baik dari senjata tajam (Sajam) maupun senjata tumpul,” tutur Dr Ricka.

Selain itu, tidak ada data riwayat sakit yang diderita oleh almarhum, namun diketahui bahwa RH merupakan perokok aktif.

“Kalau memang ada hal yang menyebabkan beliau meninggal, bisa disebabkan sakit paru-paru karena beliau merokok. Kita juga tidak bisa melakukan otopsi karena kondisi jenazah,” tutup Dr Ricka Brillianty. (*)