Kabar Dayak
Ritual Manyanggar, Upacara Membuka Lahan Baru Adat Suku Dayak Kalimantan Tengah
ritual Manyanggar yang merupakan upacara adat suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk membuka lahan baru.
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM - Berikut makna ritual Manyanggar yang merupakan upacara adat suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk membuka lahan baru.
Ritual Manyanggar ini ditradisikan oleh masyarakat Dayak Kalimantan Tengah, lantaran percaya bahwa dalam hidup di dunia, selain manusia juga hidup makhluk halus.
Upacara Manyanggar ini dilaksanakan guna untuk membuka lahan baru untuk pertanian.
Selain itu, upacara Manyanggar ini dilaksanakan guna untuk mendirikan bangunan tempat tinggal atau sebelum dilangsungkannya kegiatan masyarakat dalam skala besar.
Baca juga: Makna Ritual Nahunan, Upacara Suku Dayak Kalimantan Tengah Bertujuan Memberikan Nama Kepada Bayi
Masyakarat Dayak perlunya membuat rambu-rambu atau tapal batas dengan roh halus.
Dimana mereka berharap agar keduanya tidak saling mengganggu alam kehidupan masing-masing.
Tak hanya itu, tujuan ritual Manyanggar ini juga sebagai ungkapan penghormatan terhadap batasan kehidupan makluk lain.
Setiap suku dayak satu dengan suku dayak yang lain memiliki berbeda-beda dalam prosesi upacaranya.
Namun secara umum memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai wujud rasa syukur dan sebagai tolak bala.
Pada umunya, prosesi upacara Manyanggar dilakukan dengan meletakan dan menyusun beberapa gelas berisi tetesan darah hewan.
Tetesan darah itu telah dikorbankan ke dalam bangunan kecil berbentuk rumah panggung berbahan kayu yang dindingnya dibalut kain berwarna kuning.
Upacara kegiatan Manyanggar ini dipimpin oleh pemuka agama Kaharingan yang disebut Mantir.
Tetesan darah hewan yang dikorbankan diantaranya darah kerbau, kambing, ayam hitam, dan ayam putih, dan sebagainya.
Masyarakat Dayak biasa menyebut rumah sakral tersebut sebagai Pasah Keramat.
Selain darah hewan korban, di Pasah Keramat tersebut juga ditempatkan aneka sesajen.
Tiga mangkuk berisi air putih dan jelantah diletakan melingkar bersama empat mangkuk berisi beras dan gulungan uang serta rokok yang ditancapkan.
Dibagian tengah terdapat sajian utama bagi para mahkuk ghaib. sebuah nampan berisi 41 diantaranya:
1. Kukulih Putih
2. Kakulih Habang (merah)
3. Dodol Ketan
4. Wajik
5. Madu Kasirat
6. Tumpi Angin Putih
7. Tumpi Angin Habang
8. Tumpi Angin Kuning
9. Perut Ayam Putih
10. Perut Ayam Habang
11. Perut Ayam Kuning
12. Cincin Putih
13. Cincin Habang
14. Cincin Kuning
15. Gegatas Putih
16. Gegatas Putih
17. Gegatas Kuning
18. Gaguduh (pisang Goreng)
19. gandang ramas (pisang goreng)
20. gagauk
21. ketupat burung
22. ketupat keminting(kemiri)
23. ketupat biasa
24. untuk panjang
25. untuk bulat
26. buah jingah (ubi kayu rebus dibentuk seperti buah jingah)
27. papudah putih
28. papudak habang
29. papudak hijau
30. hintalu karuang(telur burung karuang/ kikicak putih
31. kakicak habang
32. bubur putih
33. bubur habang
34. tapai ketan
35. lamang(nasi ketan yang dimasak dalam bambu)
36. kaladi bajarang (talas rebus)
37. cucur
38. pais pisang talas
39. cangkaruk batu
40. cangkaruk barahai (beras ketan tumbuk yang disangrai dengan gula merah)
41. nasi ketan dengan inti.
Sesaji yang berupa minuman diantaranya: air kelapa muda, air santan gula merah, kopi manis, kopi pahit dan darah ayam segar.
Sedangkan sesaji yang berupa lauk-pauk antar lain ikan haruan panggang kaluk, parafah ayam dan parafah kambing.
Sementara yang buah-buahannya terdiri dari pisang talas satu sisir, pisang mahuli satu sisir dan kelapa tujuh biji. (*)
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)
Profil Panglima Jilah Pimpinan Pasukan Merah Dayak yang Mengecam Insiden Tewasnya Warga di Seruyan |
![]() |
---|
Ciri Khas Upacara Ngadatu, Ritual Orang Meninggal Dunia yang Tak Wajar di Masyarakat Dayak Kalteng |
![]() |
---|
Tradisi Hambai Angkat Khas Dayak Kalteng, Upacara Mengesahkan Anak Angkat Menjadi Kandung |
![]() |
---|
Syarat Upacara Manawur Sahut, Ritual Meminta Keselamatan Bagi Masyarakat Dayak Ngaju Kalteng |
![]() |
---|
Ciri Ritual Balian Balaku Untung, Upacara Memohon Berkah Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.