Berita Palangkaraya

Fenomena El Nino Berpotensi Rawan Karhutla di 8 Wilayah Kalteng, Prediksi Puncak Kemarau di Agustus

Fenomena El Nino yang diprediksikan terjadi pada Mei mendatang berpontensi mengancam karhutla di 8 wilayah di Kalteng, puncak kemarau di Agustus

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
BPBD Kotim untuk Tribunkalteng.com
Anggota BPBD, Manggala Agni, Pospol, dan karyawan perusahaan berjibaku memadamkan api yang membakar sebuah lahan di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Adanya Fenomena El Nino berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 2023 ini.

Diharapkan seluruh wilayah yang berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla agar mewaspadai fenomena tersebut tak terkecuali di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala Stasiun BMKG Palangkaraya, Catur Winarti menuturkan, ada Fenomena El Nino yang perlu diwaspadai terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di Bumi Tambun Bungai.

"Fenomena yang teridentifikasi pada 2023 adalah potensi terjadinya El Nino dalam skala lemah, sehingga yang perlu diwaspadai adalah peningkatan potensi Karhutla," bebernya.

Jelasnya, Fenomena El Nino menyebabkan musim kemarau dan berkurangnya curah hujan di Indonesia.

"Juli sampai Oktober estimasinya. Puncak (musim kemaraunya) pada Agustus. Namun penurunan intensitas hujan April dan Mei," tegas Catur Winarti.

Baca juga: Kemarau di Mei Berpotensi Karhutla, Sarpras Satgas Dicek, Polda Kalteng Terjunkan Pesawat Tanpa Awak

Baca juga: Pemprov Kalteng Gelontorkan Rp 100 Miliar untuk Penanggulangan Bencana Banjir dan Karhutla

Sementara itu, langkah antisipasi dan penanganan Karhutla di Kalteng, Pemerintah Provinsi Kalteng telah melakukan beberapa upaya.

Bahkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beberapa waktu lalu, dirinya berucap sudah menganggarkan dana Rp 100 miliar telah disiapkan untuk penanganan Karhutla.

Mulai sarana prasarana, mitigasi bencana dan pengoptimalan fungsi satuan tugas.

“Saat ini yang paling penting adalah anggaran penanganan Karhutla, bagaimana penanganan optimal kalau anggaran tidak ada. Saya minta juga kepada wali kota dan bupati untuk menyiapkan anggaran khusus,” katanya, Senin (21/3/2023).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda dan Korem 102/Pjg, agar sinergitas dalam pencegahan dan penanganan Karhutla dapat berjalan optimal.

Disebutkannya ada 8 daerah di Kalteng yang rawan ancaman Karhutla, Kota Palangkaraya, Kabupaten Pulang Pisau, Katingan,Kapuas, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Sukamara.

Telah diinstruksikan Sugianto Sabran penyediaan infrastruktur monitoring dan pengawasan munculnya titik api, dari level paling bawah melibatkan masyarakat setempat.

Baca juga: Karhutla di Kalbar, 2 Hektare Lahan Gambut Terbakar di Sungai Raya Tim Gabungan Terjun Padamkan Api

Baca juga: Cegah Karhutla Saat Kemarau, Polda Kalteng dan Polres Jajaran Rapat Strategi Penanganan Kebakaran

“Upaya mitigasi yang kita lakukan berguna jika diimbangi dengan kesadaran masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar,” jelasnya.

Dia berharap pemerintah pusat mendukung melalui sarana prasarana terkini meninjau keefektifan dan efisiensi penanganan serta dana siap pakai atau DSP, dengan begitu penyaluran ke daerah yang rawan Karhutla berjalan cepat. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved