Viral, Pemandu dan Kelompok Turis Rusia Terancam Black List, Nyalakan Flare di Kawah Ijen Bayuwangi

TRIBUNKALTENG.COM - Viral di medsos, pemandu dan kelompok Turis asal Rusia terancam kena black list, karena nekat menyalakan Flare di Kawah Ijen Bayuwangi Jawa Timur.

Video terkait ulah sekelompok turis asal Rusia yang menyalakan Flare di kawsan kawah Ijen Banyuwangi Jawa Timur tersebut mendapat sorotan kalangan netizen.

Ini terlihat isi komentar dalam media sosial yang berisi tetang ulah para turis yang nekat menyalan Flare di kawasan kawah Ijen tersebut.

Saat ini sekelompok wisatawan bule asal Rusia viral karena menyalakan flare di kawasan Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur masih di cari petugas dan terancam kena black list.

Kawah Ijen merupakan salah satu tempat wisata yang pesonanya selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis lokal maupun internasional.

Baca juga: Pasangan Remaja Diamankan, Diduga Orang Tua Penelantar Bayi di Ponpes Hidayatullah Tabalong Kalsel

Baca juga: LPPOM MUI Membutuhkan Lulusan SMK dan D3, Dibuka 3 Posisi, Batas Pendaftaran 10 Maret 2023

Baca juga: Souvenir Mandau Dayak, Disenangi Wisatawan Lokal dan Turis Asing Kala Berkunjung ke Palangkaraya

Salah satunya adalah para turis bule asal Rusia yang belakangan mengunjungi kawasan tersebut.

Namun para bule tersebut melakukan hal yang dianggap melanggar aturan berwisata, yaitu menyalakan flare.

Video ketika para bule tersebut menyalakan flare pun viral di media sosial, salah satunya dibagikan oleh Instagram @ijenbluefiretour.

"Naik gunung mau menghirup udara seger, malah di buat begini," tulis akun tersebut dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (5/3/2023).

Setidaknya ada tujuh bule yang terekam dalam video sedang menyalakan flare.

Mereka berdiri di tepi tebing sambil mengangkat flare yang telah dinyalakan di udara.

Karena asap yang mengepul, para bule itu juga sudah memakai masker respirator.

Video tersebut mendapatkan sejumlah kecaman dari para warganet di kolom komentar.

Para warganet menilai bahwa menyalakan flare di kawasan wisata dapat mengganggu kenyamanan para pengunjung lainnya.

Mereka juga berharap para bule dan pemandu mendapatkan perhatian dari pengelola setempat.