Berita Palangkaraya
Cerdaskan Anak-anak Sekitar TPA Sampah Palangkaraya, Relawan Ajarkan Baca Tulis dan Menghitung
Upaya mencerdaskan anak bangsa dilakukan sekelompok orang yang ada di sekitar lokasi tempat pembuangan sampah di Kelurahan Bukit Tunggal Palangkaraya.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Upaya mencerdaskan anak bangsa dilakukan sekelompok orang yang ada di sekitar lokasi tempat pembuangan sampah di Kelurahan Bukit Tunggal Palangkaraya.
Sejumlah relawan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah terpotret di tempat pembuangan akhir atau TPA Sampah Palangkaraya di jalan Tjilik Riwut Km 14, ada anak-anak yang melakukan proses belajar mengajar non formal, untuk mengejar ketertinggalan karena tak bisa membaca, menulis dan menghitung.
Pandemi Covid-19 tahun 2019 lalu berdampak bagi bidang pendidikan, pembelajaran daring membuat orang tua dengan kondisi ekonomi seret mau tak mau pasrah, karena keterbatasan.
Anak-anaknya tak mempunyai dana membeli handphone hingga paket data untuk belajar, membuat ketertinggalan pendidikan tak melek aksara dan angka.
Maria Fatima seorang biarawati bersama rekan-rekannya Kristina dan Natalia merasakan keresahan tersebut di tahun 2020, mencetuskan tambahan pembelajaran buat puluhan anak itu.
Baca juga: Penggelapan Dana Jemaah Umroh di Tarakan, Rugikan Rp 2,74 Miliar, Satu Orang Ditetapkan Tersangka
Baca juga: NEWS VIDEO, Jenazah Petani di Kebun Kereng Bangkirai Palangkaraya, Kapolsek Sebut Ada Riwayat Stroke
Baca juga: Rumah Kontrakan Digeledah 6 Paket Sabu 25 Gram Disita, Residivis Narkoba Karang Bintang Dibekuk
"Awalnya itu saya berpikir apakah mereka mau untuk saya ajak belajar, tujuannya membaca tulis baca hitung. Kami kan suster takutnya dianggap Kristenisasi, tapi itu tantangannya," ujar Maria Fatima, selasa (21/2/2023).
Memakai ruangan sederhana dekat sampah dan tempat pengelolaan lumpur tinja di area TPA, mereka mengajarkan anak-anak dengan sabar.
Pasalnya, fokus anak-anak sudah terbagi, tidak hanya belajar, mereka juga bekerja mengumpulkan pundi-pundi uang dari sampah dan berharap uluran tangan setiap orang yang datang ke tempatnya.
"Anak-anak itu tak hanya belajar saja, mereka juga memilah sampah dan menjual. Kadang ada mobil tentara datang mereka langsung pergi lalu kembali lagi ke kita," kata Maria Fatima.
Buku-buku bekas dan sumbangan meja belajar dari berbagai dermawan Maria Fatima gunakan untuk mendukung pengajarannya tersebut, dibagi dua kelas, yaitu TK bersama SD dan SMP.
"Mereka saya tanya, anak-anak tidak bisa mengikuti pembelajaran online karena tidak ada handphone tidak punya pulsa data. Mereka mengaku sulit belajar," ujarnya.
Kendati demikian, agaknya betul kata pepatah mengejar pendidikan hingga ke negeri China, hal yang sama dilakukan anak-anak itu, tak peduli kondisi yang membelenggu, namun memiliki semangat untuk mengejar ilmu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya, Jayani mengakui, adanya penurunan kemampuan belajar anak akibat efek dari diterapkannya pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19. Bahkan, di beberapa sekolah masih ditemukan peserta didik yang belum bisa membaca.
"Kemampuan dasar anak-anak saat ini, bisa dikatakan sangat jauh dari sebelum pandemi Covid-19. Ada penurunan kemampuan siswa terutama masalah literasi, numerik, dan numerasinya. Itu kita sadari, makanya ada istilah learning loss," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kota Palangkaraya, Jayani mengakui adanya learning loss atau pembelajaran yang hilang.
mencerdaskan anak bangsa
TPA Sampah Palangkaraya
relawan
Baca Tulis dan Menghitung
Berita Palangkaraya
Tribunkalteng.com
pembelajaran daring
Pandemi Covid-19 tahun 2019
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.