Berita Palangkaraya

Ketinggian Debit Air Terus Bertambah, Pemko Palangkaraya Belum Tetapkan Status Kebencanaan

Banjir di Palangkaraya kian tinggi dan bertambah naik debit air, namun dari Pemerintah Kota Palangkaraya belum untuk menetapkan status kebencaaan

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
BPBD Kota Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com
sejumlah pelajar sedang melintas di Jalan Anoi, Palangkaraya yang tergenang banjir, Selasa (7/2/2023) lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Banjir di Palangkaraya sudah beberapa hari terjadi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat 13 kelurahan terdampak banjir akibat luapan Sungai Kahayan dan Rungan, namun status bencana belum ditetapkan.

Per harinya debit ketinggian air meningkat dari sebelumnya antara 5-60 cm di masing-masing kelurahan, aktivitas masyarakat menjadi terganggu, dari memperoleh bahan makanan hingga bekerja.

Di Jalan Pelatuk, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, masyarakat mesti menggunakan kelotok untuk beraktivitas, karena ketinggian air di akses jalan sudah mencapai dada orang dewasa.

Di Jalan Anoi ketinggian air mencapai nyaris selutut orang dewasa, beberapa penghuni rumah memilih untuk meninggalkan rumahnya karena memiliki anak balita, tak mau mengambil resiko yang mengancam keselamatan.

Baca juga: Warga Sering Terjatuh, Rusak dan Nyaris Roboh di Jalan Anoi Gang Setia Akibat Banjir di Palangkaraya

Baca juga: Rumah Warga Terdampak Banjir di Palangkaraya Mulai Ditinggalkan Sementara, Debit Air Meningkat Cepat

Kelurahan yang terdampak diantaranya, Palangka, Bukit Tunggal, Marang, Petuk Katimpun, Bereng Bengkel, Langkai, Tanjung Pinang, Kalampangan, Kameloh Baru, Danau Tundai, Baturung, Tumbang Tahai dan Pahandut Seberang.

Daerah yang terdampak paling parah yaitu Kelurahan Bukit Tunggal, sedikitnya 516 jiwa terdampak, disertai rumah dan fasilitas umum.

Amel Kusnatul saat pulang sekolah dijemput kakeknya menggunakan perahu karena banjir di jalan Pelatuk, Palangkaraya, Rabu (8/2/2023).
Amel Kusnatul saat pulang sekolah dijemput kakeknya menggunakan perahu karena banjir di jalan Pelatuk, Palangkaraya, Rabu (8/2/2023). (Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto)

Selanjutnya Kelurahan Palangka, fasilitas umum gereja, sekolah mushola, diantaranya di Jalan Anoi, Mendawai Induk, Pelatuk dan Arut.

"Kebutuhan mendesak saat ini pengecekan kesehatan masyarakat yang terdampak banjir, mengusulkan pengaktifan posko banjir," kata Ketua BPBD Palangkaraya, Emi Abriyani, Kamis (9/2/2023).

Sementara itu pemantauan tinggi muka air debit DAS Kahayan 80 cm, Rungan 60 cm, sementara Sabangau nihil.

Baca juga: Ketinggian Masih 90 Cm Sepekan Lebih Banjir di Palangkaraya, Debit Air Dalam Tiga Hari Surut

Baca juga: Banjir di Palangkaraya Mulai Surut, Para Pengungsi Berangsur Kembali ke Rumah Masing-masing

Dikatakan Emi Abriyani, saat ini petugas gabungan turun ke lokasi banjir, dari TRC BPBD, Kecamatan, TNI atau Babinsa, Polri atau Bhabinkantibmas, Kelurahan dan relawan.

Sarana dan prasarana penunjang kebencanaan, kendaraan roda 4 dan roda 2, dapur umum, tenda, perahu dolpin, perahu kecil, life jaket dan HT disiagakan. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved