Berita Palangkaraya

NEWS VIDEO, Larangan Lato-lato Dibawa ke Sekolah di Palangkaraya Berdampak pada Omzet Pedagang

Langan Permainan Lato-Lato di bawah ke sekolah oleh Pemko Palangkaraya melalui Dinas Pendidikan, ternyata berdampak langsung pada omzet pedagang

Editor: Sri Mariati

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Keluarnya surat edaran larangan Permainan Lato-Lato di bawah ke sekolah oleh Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Pendidikan, ternyata berdampak langsung pada pedagang.

Permainan yang tengah diminati anak-anak belakangan ini mampu menghipnosis akan permainan tradisional ini.

Sarbani (70) pedagang Permainan Lato-Lato ini mengakui, saat ini omzetnya menjual permainan ini turun.

saat viral dulu dalam sehari dia dapat menjual hingga 20 lato-lato, satunya dibanderol Rp 15-20 ribu.

Namun saat ini tak tentu, terkadang hanya 3 buah bahkan cuman 1 buah orang yang membeli dalam satu hari.

Baca juga: Omzet Pedagang Lato-lato di Palangkaraya Turun Drastis, Jual Harga Asalkan Balik Modal

Baca juga: Pihak SDN 1 Langkai Palangkaraya Razia Dadakan, Temukan Lato-Lato Dibawa 4 Murid Dalam Tas

Baca juga: Dampak Bocah 8 Tahun Jadi Korban, Disdik Pontianak Larang Membawa Permainan Lato-lato ke Sekolah

Menurutnya hal itu karena salah satu dampak pelarangan mainan tersebut di lingkungan sekolah.

“Salah satu imbas lato-lato dilarang dibawa di sekolah, penjualan tak seramai dulu waktu pertama-tama viral. Ini laku aja sekarang sudah bagus,” katanya.

Ungkap Sarbani, minat masyarakat akan Permainan Lato-Lato berdampak pada omzetnya, saat ini Sarbani berani menjual tak ambil untung, asal modal awal membeli lato-lato dapat kembali.

“Asal balik modal aja sekarang tidak apa-apa. Kalau Permainan Lato-Lato di sini kan stoknya tidak ada, ambilnya di Jawa melalui online,” ujarnya kepada Tribunkalteng.com. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved