Berita Kalbar

Dampak Bocah 8 Tahun Jadi Korban, Disdik Pontianak Larang Membawa Permainan Lato-lato ke Sekolah

Seorang bocah 8 tahun jadi korban permainan lato-lato. Bocah asal Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya harus dioperasi akibat terdampak.

Editor: Fathurahman
Tangkapan Layar Serambinews
Permainan lato-lato makin digemari anak-anak hingga orang dewasa. Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, secara resmi melarang anak-anak atau siswa membawa permainan lato-lato ke sekolah, karena rawan terdampak. 

TRIBUNKALTENG.COM, PONTIANAK -  Seorang bocah 8 tahun jadi korban permainan lato-lato. Bocah tersebut berasal dari Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Dia terpaksa harus dioperasi akibat perminan lato-lato yang pecah menancap di matanya.

Kejadian tersebut membuat kekhawatiran banyak kalangan karena permainan lato-lato  saat ini digemari anak-anak hingga orang dewasa.

Kebijakan diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak untuk mencegah agar peristiwa serupa tidak terjadi, sehingga siswa dilarang membawa permainan lato-lato tersebut ke sekolah.

Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, sudah secara resmi melarang anak-anak atau siswa membawa permainan lato-lato ke sekolah tersebut.

Baca juga: Anak 8 Tahun di Kubu Raya Pendarahan Kena Lato-Lato, Dilakukan Operasi Perbaikan Cornea Mata

Baca juga: Video Tutorial Lato-Lato Viral di Medsos, Anggota Polres Hulu Sungai Utara Malah Mendapat Sanksi

Baca juga: Kabar Terbaru Bocah Korban Lato-lato, Mata Masih Kabur Usai Dioperasi, Bupati Siapkan Aturan Khusus

Hal tersebut dilakukan akibat banyaknya korban yang diakibatkan permainan lato-lato ini.

Salah satunya seorang anak berusia 8 tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya yang harus dioperasi akibat lato-lato yang pecah menancap di matanya.

Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD Kota Pontianak, Lutfi Al Mutahar menyetujui kebijakan pelarangan membawa lato-lato ke sekolah ini.

"Setuju, karena lato-lato banyak memakan korban untuk anak-anak," ucapnya. Selasa, 10 Januari 2023.

Ia mengatakan daripada bermain lato-lato, anak-anak dianjurkan untuk fokus dengan sekolahnya dan bermain permainan-permainan yang lebih baik.

"Lebih baik anak-anak beli buku atau fokus belajar," sebutnya.

"Dari pada lato-lato, lebih baik bermain permainan tradiosnal seperti kelereng, yoyo, kejar benteng. Bisa membuat kerbersamaan untuk anak-anak," sambungnya.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau para orang tua untuk dapat menjaga dan memantau anak-anaknya agar lebih berhati-hati dalam bermain.

ltok latok hhshs
Bocah-bocah di Ketapang tampak asik memainkan Lato-lato pada Jumat 6 Januari 2023. Tribunpontianak/Nur Imam Satria

"Himbau untuk orang tua murid, agar menjaga anaknya bermain lebih hati-hati," ujarnya.

Senada dengan Lutfi Al Mutahar, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak juga menyetujui adanya kebijakan tersebut.

Menurutnya, kebijakan ini akan membantu para anak/murid menjadi lebih konsen belajar di Sekolah.

"Ya (setuju) diatur jangan main di sekolah, biar konsen belajar," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Anggota DPRD Pontianak Lutfi Al Mutahar Setuju Kebijakan Pelarangan Bermain Lato-lato di Sekolah

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved