Berita Palangkaraya
Jelang Tahun Baru 2023 Pedagang Kembang Api di Palangkaraya, Seminggu Raup Untung Rp 30 Juta
Momentum malam pergantian tahun baru 2023 menjadi berkah bagi pedagang kembang api di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Momentum malam tahun baru 2023 menjadi berkah bagi pedagang kembang api di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pedagang kembang api bernama Andi yang sudah 12 tahun berjualan, mengaku mendapatkan untung bersih 30 persen dari modal awal.
Pedagang kembang api ini, merogoh modal tak tanggung-tanggung, yaitu Rp 100 juta sekali buka lapak di jalan Yos Sudarso, persis di Depan TVRI di Jalan Yos Soedarso Palangkaraya.
"Kalau untungnya 30 persen. Modalnya Rp 100 juta. Jadi 30 persen itu sudah balik modalnya," ujarnya, Rabu (28/12/2022).
Jika dikalkulasikan, 30 persen dari Rp 100 juta senilai Rp 30 Juta. Kurang lebih hanya seminggu meraup untung tersebut.
Baca juga: Cekcok Mulut Berujung Maut, Ipar Tewas Ditusuk di Mandiangin Kalsel, Ternyata Dipicu Masalah Sepele
Baca juga: Kapolda Kalteng Kunjungan Kerja ke Kobar, Ajak Warga Jaga Situasi Kondusif Malam Tahun Baru 2023
Baca juga: Jelang Malam Tahun Baru 2023, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo Keluarkan Imbauan Untuk Warga
Baca juga: Kebakaran Rumah di HSS Kalsel Telan Satu Nyawa, Diduga Korban Tertidur Saat Rumah Terbakar
Pasalnya berjualan petasan puncak paling ramai pada hari hal, malam pergantian tahun baru. Orang berbondong-bondong membeli petasan untuk merayakan dengan hingar bingar letupan dan warna warni kilauan di langit
Satu petasan harganya beragam, ada yang puluhan ribu ada pula yang ratusan ribu rupiah, tergantung banyaknya letupan yang mengudara dan jenis petasan.
"Kalau yang jeni kado ini harganya Rp 250 ribu ini banyak letupannya. Kalau tahun kemarin harganya Rp 150 ribu. Tahun ini naik," kata Andi.
Kendati demikian, kembang api usahanya sudah memiliki izin dari Kepolisian, satu per satu jenis kembang api didata, dan diterbitkan izinnya.
"Ini dari Banjarmasin. Sudah ada izinnya semua. Kalau kenaikan harganya mungkin karena bahannya atau izinnya saya kurang paham. Dari sana sudah naik," jelasnya. (*)