Berita Kaltara

4 Rumah di Sebengkok Tarakan Rusak Parah oleh Longsor, Warga Minta Pemerintah Bantuan Perbaikan

Longsor yang terjadi di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Kaltara mengakibatkan 4 rumah Rusak Parah yang dihuni 4 kepala keluarga

Editor: Sri Mariati
HO/PUPR BERAU
Ilustrasi, longsor terjadi di di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) mengakibatkan 4 rumah rusak parah yang dihuni 4 kepala keluarga (KK), Senin (26/12/2022). 

TRIBUNKALTENG.COM, TARAKAN – Longsor yang terjadi di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) mengakibatkan 4 rumah Rusak Parah yang dihuni 4 kepala keluarga (KK), Senin (26/12/2022).

Korban yang rumahnya mengalami rusak parah adalah Sabran (48) yang hingga masih bertahan di kediamannya meski kondisinya sudah mengalami Rusak Parah.

Dirinya menceritakan, kejadian Longsor terjadi sekitar pukul 08.00 WITA, Senin (26/12/2022) kemarin.

Namun sebelum Longsor terjadi, sebenarnya sudah ada tanda-tanda sejak hari Minggu (25/12/2022).

Lereng bukit bagian atas rumahnya sudah mengalami pergeseran tanah tapi tidak begitu banyak.

“Malam Seninnya hari Minggu itu, rumah saya mulai goyang dan bunyi. Saya kasih bangun anak-anak dan istri suruh lari keluar. Sampai pagi mulai terang hari Senin (26/12/2022), mulai terang, orang di atas juga ada empat rumah sudah mengungsi ke ujung,” beber Sabran.

Ia mengunjungi lereng bukit bagian atas yang sudah masuk ke wilayah RT 15 karena rumahnya dan empat rumah tepat di lereng atas berbatasan dengan RT 20 di Kelurahan Sebengkok.

Baca juga: Halaman Gereja Toraja Tarakan Ambles Akibat Longsor, Ibadah Natal Terpaksa di Dalam Gedung

“Saya ke atas. Begitu di atas, sekitar pukul 08.00 WITA ke atas mulai turun. Bunyi-bunyinya sudah subuh jam 03.00 WITA subu. Waktu malam Senin itu hujan dari Minggu mala. Paginya sudah tidak hujan cuma karena kami di sini sudah waspada, ada yang berdiri di bawah awasi ada berdiri di atas sana,” ujarnya.

Karena jika dilihat lanjut Sabran, tanah bergeser secara perlahan-lahan dari atas. Kemudian Longsor besarnya terjadi pukul 08.00 WITA seperti angin ribut gemuruh dan suara bambu bergesekan ringsek ke bawah lereng.

Adapun barang-barang berharga sudah lebih dahulu dia amankan dan sebagian sudah diungsikan ke rumah tetangga terdekat di lokasi.

Ditanya soal kerugian lanjut Sabran, secara keseluruhan mencapai Rp 200 juta. Ini karena kondisi Longsor merusak bagian dinding rumah dan pondasi tanah juga sudah bergeser.

“Karena ini bahan-bahan mahal, batu besi dan lainnya. Posisinya rumah bergerak karena pondasi geser, jadi inilah yang buat rumah saya jadi miring,” bebernya.

Ia berharap, ada bantuan dari pemerintah minimal untuk kondisi dinding papan kayu rumahnya yang rusak bisa digantikan.

“Kalau diganti tidak tahu ada berapa kubik ini. Ini juga saya lihat keadaan kalau memang agak aman di sebelah sini, paling dibangun lebih kecil dan tidak sebesar rumah sekarang, rencananya tetap bertahan di sini. Semoga saja ada bantuan dibelikan papan atau perbaikan rumah kalau bisa,” ungkap Sabran, yang mengaku sudah 20 tahun lebih mendiami wilayah RT 20 Kelurahan Sebengkok.

Baca juga: Kemunculan Buaya 2,7 Meter Gegerkan Warga Selili Samarinda, Waspada Aktivitas di Pinggir Sungai

Karena lanjutnya untuk pindah ke lokasi lainnya juga cukup berat karena ia sudah tinggal 20 tahun di lokasi tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved