Berita Kaltim

Kemunculan Buaya 2,7 Meter Gegerkan Warga Selili Samarinda, Waspada Aktivitas di Pinggir Sungai

Kemunculan buaya sepanjang 2,7 meter mengegerkan warga di bantaran Sungai Mahakam, Jalan Lumba-Lumba, Gang 19, RT 13, Kelurahan Selili, Kaltim

Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
Ilustrasi, buaya yang dievakuasi Disdamkar Samarinda lantaran muncul ke permukiman warga Kecamatan Samarinda Ilir, Kaltim. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMARINDA – Kemunculan predator berdarah dingin di bantaran Sungai Mahakam, Jalan Lumba-Lumba, Gang 19, RT 13, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda membuat warga sekitar dibuat geger.

Buaya sepanjang 2,7 meter pertama kali dilihat oleh Yamin (55) warga setempat yang ingin pergi mancing.

Dia menjelaskan, buaya yang diperkirakan masih berusia muda tersebut telah muncul sejak Minggu (25/12/2022) malam.

"Awalnya kami pikir tempatnya memang di sungai. Nanti pasti pergi sendiri jadi kami biarkan," jelas ayah tiga anak tersebut.

Namun, hingga Selasa (26/12/2022) dini hari, tepatnya pukul 04.00 WITA, reptil tersebut kembali terlihat oleh warga di sekitaran pabrik pembuatan tahu Selili.

"Malah makin naik. Jadi takut juga kita kalau diserang. Makanya kami hubungi Damkar biar ditangkap saja," jelasnya.

Baca juga: Buaya Panjang 2 Meter Gegerkan Warga Simpangempat Tanbu, Muncul di Bawah Kolong Rumah Warga

Baca juga: Buaya 4 Meter Diduga Pemangsa Warga Teluk Lombok Sanggata, Tertangkap Setelah 3 Hari Diburu

Laporan itu pun langsung direspon oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertolongan (Disdamkar) Samarinda.

Kepala Disdamkar Samarinda Hendra AH menjelaskan, pihaknya menurunkan 6 personel untuk mengevakuasi buaya tersebut.

"Panjangnya 2,75 meter. Langsung kami serahkan kepada BKSDA Kaltim untuk dibawa ke tempat yang aman," ujarnya, Selasa (27/12).

Hendra menyebutkan, sepanjang tahun ini pihaknya banyak mendapat laporan terkait kemunculan reptil ganas tersebut di berbagai wilayah Kota Samarinda.

"Ada muncul di Islamic Centre, Big Mall dan tepi-tepi Sungai Mahakam lainnya," bebernya.

Padahal dalam kenangan masa kecilnya sebagai orang Kalimantan Timur yang suka bermain di Sungai Mahakam, tahun 1970 sampai 1980 buaya tidak pernah muncul ke permukaan, apalagi permukiman warga.

"Sekarang fenomenanya beda. Banyak buaya bermunculan, bahkan sering masuk pekarangan warga. Sangat berbahaya," tegasnya.

Baca juga: Tak Bisa Seberangi Sungai, Warga Desa Gua Bengkayang Waswas Muncul Buaya Panjang 3 Meter

Baca juga: Warga Tanah Merah Kaltara Diduga Diterkam Buaya Saat Tarik Jala di Tambak, Tim SAR Lakukan Pencarian

Ia tidak menampik ada penyebab di balik fenomena tersebut. Mulai dari habitat asli rusak, sumber makanan berkurang hingga air sungai tercemar.

Sehingga menjadi penyebabkan hewan predator itu nekat dan berupaya mempertahankan diri dengan mencari makanan di sekitaran permukiman warga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved