Berita Kaltara
Halaman Gereja Toraja Tarakan Ambles Akibat Longsor, Ibadah Natal Terpaksa di Dalam Gedung
Halaman dan pagar Gereja Toraja Jemaat Betlehem Jalan Danau Jempang, RT 5 Kelurahan Pamusian Tarakan, ambles akibat longsoran capai 3 meter
TRIBUNKALTENG.COM, TARAKAN – Halaman dan pagar Gereja Toraja Jemaat Betlehem Jalan Danau Jempang, RT 5 Kelurahan Pamusian, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami ambles akibat Longsor yang terjadi.
Longsor terjadi pada Rabu (14/12/2022), hal itu berdasarkan informasi penjaga gereja, Moses Tandika Dere, Longsor yang terjadi hari ini adalah longsoran kedua.
“Tapi kemarin itu hanya bergeser atau terturun sedikit bagian siringnya mungkin ada 20 sentimeter saja. Yang hari ini baru Longsor parah ada sekitar 3 meter ini turun,” urainya.
Kejadiannya terjadi pukul 05.00 WITA pagi tadi.
Kondisi tanahnya sebenarnya sudah di siring namun, tanah yang dibangun di atasnya ada gereja ini adalah tanah timbunan.
“Mungkin kondisi tanahnya tidak keras, Inikan timbunan separoh ke sana, tiga meter sampai di batas longsoran ini,” bebernya.
Baca juga: Ditemukan Alat Tambang di Longsoran PETI di Bengkayang, Walhi Kalbar Sebut Momen Tertibkan PETI
Baca juga: Tanah Longsor di Kalbar, 7 Titik Lokasi Tertimbun Material Jalan Provinsi Nanga Pinoh-Kota Baru
Meski demikian tidak ada korban jiwa dan korban rumah. Namun berdasarkan pantauan, kondisi Longsor berpotensi bisa menimbun dua rumah di bawahnya jika longsor terjadi lagi dan bisa membahayakan warga yang tinggal di dua rumah tersebut.
“Untuk warga di sana sudah diingatkan untuk sementara pindah dan tidak tidur khawatir terjadi Longsor lagi. Untuk perbaikannya ini kami belum tahu juga karena akan rapat dengan majelis,” jelasnya.
Namun dari pihak kelurahan sudah melakukan peninjauan ke lokasi Longsor termasuk informasinya dari pihak DPRD juga sudah meninjau lokasi.
“Informasinya Bapak Dewan tadi juga ada tinjau. Mudahanlah cepat selesai. Kami belum tahu dijanjikan kapan dikerjakan, tapi secepatnya kami harapkan bisa segera diperbaiki,” ungkapnya.
Jika ditaksir kerugian materil memakan biaya cukup besar. Untuk pondasi termasuk pembuatan siringnya saja diperkirakan bisa mencapai Rp 300 juta.
“Karena ini sangat tinggi dari bawah itu, pagarnya belum masuk. Ini masih pondasi, karena kemarin juga pengerjaan bertahap, pagar dikerjakan lain, siring lain. Kalau pagarnya mungkin sekitar Rp 200 juta jadi sekitar Rp 500 juta. Pagar ini pakai besi,” bebernya.
Baca juga: 6 Orang Tewas Akibat Longsoran Tambang Ilegal di Tumbang Torung Pemilik Lahan Diamankan Polres Kotim
Baca juga: Tanah Longsor Terjadi di Desa Rantau Bumbun Kapuas Hulu, 4 Unit Rumah Warga Nyaris Jadi Korban
Ia mengakui saat ini jemaat juga cukup terganggun dengan kondisi longsoran ini termasuk cukup berbahaya jika dipaksakan beribadah sampai di halaman gereja.
“Kami mau Natal hari ini, ibadah Natal Kerukunan rencananya dilakukan di halaman gereja, tapi karena kondisinya longsor jadi dilaksanakan di dalam ruangan gereja saja,” ungkapnya.
Sistemnya tetap tidak dibatasi dan anggota jemaat yang diundang tetap akan datang.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Halaman dan Pagar Gereja Toraja Tarakan Ambruk Kena Longsor, Ibadah Natal Dialihkan ke Dalam Ruangan,