Berita Palangkaraya

Dekorasi Natal Berbahan Purun, Kandang Palungan Kelahiran Yesus Dikreasikan Secara Lokal

Purun dikreasikan sebagai dekorasi Natal yang mempunyai nilai estetika dan filosofi di Gereja Katedral Santa Maria Palangkaraya pada Natal 2022 ini

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto
Hendrik Heru Hendratno saat merangkai bahan Purun menjadi dekorasi Natal di Gereja Katedral Santa Maria Palangkaraya, Senin (19/12/2022). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Masyarakat Kalimantan Tengah tak asing dengan purun, tumbuhan yang tumbuh liar di rawa tergenang, tepi sungai, gambut dangkal dan tanah masam.

Namun kali ini Purun dikreasikan sebagai dekorasi Natal yang mempunyai nilai estetika dan filosofi di Gereja Katedral Santa Maria Palangkaraya.

Seperti yang dilakukan Hendrik Heru Hendratno, pria berbadan tegap itu duduk di halaman gereja sambil merangkai Purun menjadi dekorasi Natal.

Mengenakan baju berwarna merah, sekali-kali dia memperhatikan pohon yang menjadi tempat menumpahkan ide kreasinya, yakni tempat lahirnya Juru Selamat umat Kristiani.

"Ini nanti ada Palungan tempat Yesus dilahirkan di Kandang Domba. Bahannya dari Purun, nah nanti dibaringkan di sini (sambil menunjukan rangkaian Purun yang dibuatnya)," kata Hendrik kepada Tribunkalteng.com, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Natal KPPM Dusmala Palangkaraya Dihadiri 1.200 Orang, Door Prize Anak Babi dan Uang Jutaan Rupiah

Baca juga: Jelang Perayaan Natal, Anggota Polresta Palangkaraya Patroli Rutin ke Gereja dan Pemukiman Warga

Palungan itu nantinya beratapkan Purun, alasnya juga dari Purun tempat sang bayi mungil Yesus Kristus dibaringkan, ada pula gembala, domba, unta, orang Majus, dan orang tua Yesus Kristus.

Bahan Purun sengaja dipilih karena mengoptimalkan sampah dan kearifan lokal yang ada di Bumi Tambun Bungai.

Seperti diketahui, berbagai produk berbahan Purun telah dikreasikan masyarakat untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, dari tas, tikar hingga sedotan ramah lingkungan.

Hendrik dalam mendekorasi tidak diupah, bergerak secara sukarela, bahan-bahan disuplai dari umat di lingkungan gereja sesekali umat lainnya membantu dia menggarap ornamen dekorasi.

"Ini secara sukarela saja, makan semuanya sendiri. Karena bagi saya ini adalah cara saya merayu Tuhan," ujarnya.

Baca juga: Lapas Kelas IIA Palangkaraya Usulkan 126 WBP Mendapatkan Remisi pada Momen Natal 2022

Baca juga: Hadapi Natal dan Tahun Baru 2023, Pemprov Kalteng Subsidi Beras Karau dan Premium Pulen

Sementara itu, berbagai dekorasi untuk mempersolek menyambut Natal dibagi merata di 19 lingkungan gereja yang tersebar di Kota Cantik.

Ada yang menghias pohon bertemakan boneka salju yang terbuat dari rangkaian gelas plastik, pernak pernik mirip sandung hingga pohon cemara yang digantung hiasan khas Natal. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved