Upaya Tingkatkan PAD, Pemkab Kobar Berencana Lakukan Kaji Banding ke Pemkot Depok

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Pemkab Kobar berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sehingga perlu banyak belajar dari daerah lain yang telah sukses.

Setelah mendapat kunjungan dari Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berencana akan membalas kunjungan tersebut, dan melakukan kaji banding terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala BPKAD Kobar Rohim Hidayat, saat dikonfirmasi terkait kunjungan Pemkot Depok ke Kobar belum lama tadi membenarkan, pihaknya juga akan melakukan kunjungan bali untuk belajat peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) tersebut.

Menurutnya, terkait rencana membalas kunjungan Pemkot Depok, pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pimpinan dalam hal ini Pj Bupati Kobar Anang Dirjo.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2023, Harga Tiket Pesawat di Pangkalan Bun Kobar Merangkak Naik

Baca juga: Pemkab Kobar Raih Piala Adipura 12 Kali Berturut-Turut, Membuat Kagum Jajaran Pemkot Depok

Baca juga: Pemkab Kobar Dorong Manfaatkan Teknologi Informasi Kemudahan Pelayanan Perizinan

Baca juga: Pariwisata Kobar Pontensial Dikembangkan, Pj Bupati Anang Dirjo Minta OPD Terkait Berkolaborasi

"Kami akan analisis dulu apa yang harus kita kaji bandingkan dengan Pemkot Depok. Namun ada hal yang luar biasa yaitu PAD Depok cukup tinggi, sehingga mungkin bisa belajar hal itu," Ujar Rohim Hidayat.

Hal - hal yang bisa dikaji bandingkan di Kota Depok, dapat diadopsi untuk meningkatkan PAD di Kobar. Sebab, PAD Kota Depok sangat tinggi sekali dibandingkan dengan APBD yang ada.

"Kalau kita Kobar baru 17 persen PAD terhadap APBD. Sementara Kota Depok PAD hampir 40 persen dari APBD nya, dan itu sangat luar biasa," ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya sangatlah menyambut baik kunjungan - kunjungan jajaran pemerintahan dari luar daerah yang berkunjung ke Kobar.

Menurutnya, semakin banyaknya rombongan jajaran pemerintahan yang datang ke Kobar, maka secara tidak langsung akan meningkatkan PAD, karena mereka pasti menginap di hotel, menikmati kuliner dan lain sebagainya.

"Hal tersebut akan mendukung peningkatan PAD, terutama dari pajak pajak retribusi daerah," pungkasnya. (*)