Berita Palangkaraya

Permukiman Warga Palangkaraya Terendam Banjir, Waspadai Ular dan Biawak Masuk ke Dalam Rumah

Banjir di permukiman warga Palangkaraya rawan dimasuki hewan liar seperti ular dan biawak yang bisa membahayakan para penghuni dalam rumah.

Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/Pangkan Bangel
Tim ERP saat melakukan evakuasi seekor ular masuk rumah warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (22/11/2022). Banjir yang melanda di Kota Palangkaraya sebabkan banyak hewan liar dan buas mencari tempat berlindung setelah habitatnya ikut terendam. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Banjir yang melanda permukiman warga Palangkaraya mulai dimasuki hewan liar seperti ular dan biawak yang bisa membahayakan para penghuni dalam rumah.

Setelah terjadinaya banjir yang melanda permukiman warga Palangkaraya, mulai marak adanya laporan hewan buas terutama ular yang masuk ke dalam rumah.

Kondisi ini mendapat perhatian dari relawan yang tergabung dalam Emergency Response Palangkaraya atau ERP agar warga berhati-hati dengan hewan buas tersebut.

Pihak ERP mengungkapkan, banjir yang melanda di Kota Palangkaraya biasanya jadi sasaran hewan liar seperti ular maupun biawak  mencari tempat berlindung setelah habitatnya ikut terendam.

Hewan liar yang dapat masuk rumah warga saat bencana banjir terjadi, yakni ular dan biawak.

Baca juga: Buser Polres Kotabaru Tangkap Ayah Biologis, Mayat Bayi Ditemukan di Kolong WC Pulau Kerasian

Baca juga: Tiga Rumah Berbahan Kayu di Pontianak Hangus Terbakar, Api Diduga Berasal Dari Rumah Kosong

Baca juga: NEWS VIDEO, Debit Air Sungai Kahayan Palangkaraya Tinggi, Warga Bantaran Diminta Awasi Anak-anak

Seperti halnya yang terjadi di Jalan Camata Labat, Pahandut Seberang, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Warga melaporkan adanya ular Piton sepanjang kurang lebih 4 meter yang berada di area rumah pada bagian atap teras.

Ketua Emergency Response Palangkaraya (ERP) Jean Steve mengatakan sudah tiga kali adanya laporan warga meminta untuk mengevakuasi ular.

“Laporan sudah tiga kali, namun saat tim sampai di lokasi ular berhasil kabur, meski kami melakukan herping atau penyisiran pada lokasi,” terangnya pada Tribunkalteng.com.

Jean mengatakan ular berukuran besar tersebut selalu berhasil melarikan diri karena teras rumah yang bedekatan dengan air.

“Kendala saat hendak mengevakuasi adalah ukuran ular yang besar dan posisi ular yang bersembunyi pada tempat yang sempit,” jelasnya.

Pasalnya ular Piton berukuran besar tersebut kerap kali terlihat oleh warga, terutama pada malam hari, yang mana saat waktu aktif hewan tersebut.

“Kemunculan Piton 4 meter tersebut, diduga adanya sumber makanan pada rumah warga atau banjir yang menyebabkan ular mencari tempat bersembunyi,” jelas Jean.

Piton lepas saat akan dievakuasi dengan cara menceburkan diri ke dalam air yang naik akibat banjir.

Warga saat mengevakuasi almarhum Tairo di jalan Mandawai Kota Palangkaraya, diduga lansia tersebut meninggal karena sakit, Sabtu (19/11/2022).
Warga saat mengevakuasi jenazah Tairo di rumahnya yang terkepung banjir di jalan Mandawai Kota Palangkaraya, diduga lansia tersebut meninggal karena sakit, Sabtu (19/11/2022). (Tangkapan Layar Live Tribunkalteng.com)

Jean meminta warga yang terdampak banjir tetap waspada dan berhati-hati beraktivitas saat banjir.

Segera melapor jika melihat kemunculan hewan liar di rumah atau lingkungan sekitar, seperti kemunculan ular dan biawak.

“Saat kondisi banjir, masyarakat diharapkan berhati-hati saat berada di dalam air, terutama anak-anak. Karena kemungkinan adanya ular yang muncul saat berjalan dan bermain saat banjir,” tutup Jean Steve. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved