Berita Palangkaraya

Antisipasi Kenaikan Harga Sembako Jelang Nataru 2023, Disdagprin Kalteng Gelar Operasi Pasar

Mengantisipasi kenaikan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru 2023 disikapi pemerintah dengan menggelar operasi pasar.

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Ghorby Sugianto
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng, Aster Bonawaty saat menjelaskan terkait antisipasi lonjakan harga sembako dan Elpiji saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Mengantisipasi kenaikan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru 2023 disikapi pemerintah dengan menggelar operasi pasar.

Operasi pasar yang dilakukan Pemerintah Kalimantan Tengah sbagai upaya mengantisipasi lonjakan harga sembako dan Elpiji saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disdagprin Kalteng Aster Bonawaty mengatakan pihaknya dalam seminggu ke depan akan melakukan operasi pasar.

Operasi pasar yang dimaksud adalah, melakukan sidak di pasar-pasar tradisional, mengawasi jalurnya distribusi, melakukan pasar murah dan penyeimbang.

"Kita akan turun terus nanti, terutama awal bulan Desember hingga 2 Minggu sebelum Nataru. Kita berkoordinasi dengan Satgas Pangan, Minggu depan sudah operasi pasar," kata Aster Bonawaty, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Stabilkan Harga Gas Elpiji 3 Kg di Sampit, Operasi Pasar Digelar Tiap Hari Jual Sesuai HET

Baca juga: Tekan Inflasi, Pemkab Kotim Agendakan Operasi Pasar 2 kali Sebulan Sampai Akhir Tahun 2022

Baca juga: Tinjau Sekolah Muhammadiyah Kobar, Pj Bupati Anang Dirjo Sebut Sarpras Perlu Ditingkatkan

Pihaknya pun memastikan stok sembako dan Elpiji aman hingga bulan Januari 2023, sementara itu mencermati harga beras yang naik dia menjelaskan sedang melakukan evaluasi.

Pasalnya produksi beras di Indonesia melimpah bahkan berlebih, namun kenapa harga beras di Kalteng naik, tanya kepada awak media.

Aster Bonawaty akan menelusuri titik mana yang membuat harga beras mengalami kenaikan, apakah dari sisi distribusi atau ada penumpukan barang.

"Yang perlu kita cermati jelang Nataru ini adalah alur distribusi, kita harus pastikan lancar tidak ada penumpukan sehingga membuat harga naik," jelasnya.

Operasi pasar di Sampit di gelar Disperindag Kotim untuk menstabilkan harga dengan menjual gas elpiji 3 kg sesuai HET, karena  harga gas elpiji 3 kg tingkat eceran dijual dengan harga tinggi.
Operasi pasar di Sampit digelar Disperindag Kotim untuk menstabilkan harga dengan menjual gas elpiji 3 kg sesuai HET, karena harga gas elpiji 3 kg tingkat eceran dijual dengan harga tinggi. (tribunkalteng.com / faturahman)

Sebagai informasi, di bulan awal November ini, Bank Indonesia Kantor Wilayah Kalteng menyampaikan ada sejumlah sembako yang mengalami kenaikan di Palangkaraya dan Sampit.

Di Kota Palangkaraya, komoditas Beras, Daging Ayam, dan Bawang Merah mengalami kenaikan harga, sedangkan Sampit komoditas Bawang putih, Bawang Merah dan Daging Ayam. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved