Kotim Habaring Hurung
Stabilkan Harga Gas Elpiji 3 Kg di Sampit, Operasi Pasar Digelar Tiap Hari Jual Sesuai HET
Dinas Perindag Kotim setiap hari menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga gas elpiji 3 kg tingkat eceran yang menjual dengan harga tinggi.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT- Tabung Gas Elpiji 3 kilogram turut menyumbang inflasi tertinggi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Harga eceren Gas Elpiji 3 kg tingkat eceran di Sampit, hingga Selasa (25/10/2022) masih ada yang menjual antara Rp40 ribu-Rp50 ribu petabung.
Kondisi tersebut dikeluhkan warga, karena meski sudah ada ketentuan harga eceran tertinggi di tingkat Pangkalan, namun pengecer menjual gas elpiji 3 kg dengan harga tinggi.
Belum ada penertiban penjualan gas 3 kg tingkat eceran di Sampit tersebut, sehingga harga gas tersebut di tingkat eceran masih berfluktuasi dengan kisaran harga antara Rp40 ribu-Rp50 ribu di jual pertabungnya.
Baca juga: Emak-emak di Sampit, Ramai Beli Bapok di lokasi Pasar Murah Kawasan Taman Kota
Baca juga: Banjir Parah Desa Hanjalipan, Bupati Kotim H Halikinnor Perintahkan Bangun Dapur Umum
Baca juga: 8 Kali Raih Opini WTP Berturut-turut, Bupati Kotim H Halikinnor Terima Piagam Penghargaan Menkeu
Baca juga: Peringatan Hari Santri 2022 Kotim, Bupati H Halikinnor Berharap Ponpes Mengembangkan Ilmu Umum
“Kalo saya pilih membeli di operasi pasar, karena adanya perbedaan harga yang sangat tinggi. Tapi sayangnya stok yang disediakan dalam operasi pasar juga terbatas,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi tingginya penjualan tabung gas elpiji 3 kilogram di Sampit tersebut, berbagai upaya dilakukan Pemkab Kotim melalui Disperindag setempat.
Salah satunya dengan menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg dengan penjualan gas setiap hari mencapai 280 tagung setiap harinya.
Pasokan gas elpiji 3 kg tersebut di drop dari Provinsi Kalteng khusus untuk menekan tingginya penjualan gas tersebut di tingkat pengecer.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Zulhaidir, mengtakan, penjualan gas elpiji 3 kg saat operasi pasar sesuai HET yakni Rp22.000 pertabung.
“Setiap hari kami menjual gas elpiji 3 kg tersebut melalui operasi pasar bekerjasama dengan Pemprov Kalteng untuk menurunkan harga tinggi di tingkat eceran,” ujarnya.
Dia menegaskan, tindakan pengecer Gas Elpiji 3 kg yang menjual barang dengan harga tinggi tidak dibenarkan, karena menyebabkan inflasi Kotimm tinggi.
Bukan hanya itu, warga Kotim juga terlalu berat untuk membeli Gas Elpiji 3 kg dengan harga yang tinggi tersebut.
Dia menegaskan setelah dilakukan operasi pasar gas Elpiji 3 kg yang setiap hari pihaknya menjualnya dengan harga sesuai HET selalu habis di beli warga.

“Animo masyarakat Sampit untuk membeli Gas Elpiji 3 kg yang di jual saat operasi pasar sangat tinggi, sebab itu operasi pasar terus dilakukan setiap hari,’ ujarnya.(*)