Berita Kobar

KM Satya Kencana III Tenggelam di Kobar, Ditarget Sebelum Nataru 2023 Sudah Dievakuasi

KM Satya Kencana III jenis kapal roro mengangkut barang dan kendaraan karam di Sekitar Pelabuhan Panglima Utar, Rabu (19/10/2022) dini hari lalu.

Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Fathurahman
(Tribunkalteng.com / Danang Ristiantoro)
Bangakai KM Satya Kencana III yang karam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (kobar) Kalimantan Tengah, hingga Senin (14/11/2022) masih tampak terlihat tenggelam di Sungai Arut sekitar pelabuha. Upaya evakuasi Body kapal masih terkendala alat yang harus didatangkan dari Jakarta. Namun ditargetkan sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru) bangkai kapal sudah dievakuasi, karena mengganggu kapal lain yang ingin sandar di pelabuhan. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Bangkai KM Satya Kencana III yang karam di Sekitar Pelabuhan Panglima Utar masih tampak tenggelam di Sungai Arut Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), Senin (14/11/2022).

Kapal jenis roro yang  mengangkut orang barang dan kendaraan tersebut karam di Sekitar Pelabuhan Panglima Utar, pada Rabu (19/10/2022).

Kapal tersebut baru tiba dari Surabaya menuju Pangkalan Bun tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai.

Tepatnya di Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Hampir sebulan lamanya, proses evakuasi Kapal KM Satya Kencana III yang karam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), pada Rabu (19/10) masih terus dilakukan oleh petugas.

Baca juga: Oil Boom Dipasang di Lokasi Tergulingnya KM Satya Kencana III di Kumai, Satu Truk Tercebur ke Sungai

Baca juga: Bentuk Tim Bantu Evakuasi, 11 Kendaraan Ikut Karam Bersama KM Satya Kencana III di Kumai

Baca juga: KNKT Bakal Investigasi Karamnya KM Satya Kencana III di Pelabuhan Panglima Utar Kumai

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas III Kumai Hery Suyanto menyampaikan, PT Three G Diving yang bertugas melakukan evakuasi kapal KM Satya Kencana III  karam tersebut, yang menargetkan waktu proses evakuasi selama 1 bulan.

"Proses evakuasi yang mereka targetkan itu satu bulan, dan saat ini memang masih proses," ujarnya, saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Adapun progresnya, sebanyak empat unit truk fuso berhasil diapungkan, yaitu 3 dari dalam kapal motor (KM) Satya Kencana III dan 1 unit yang tercebur ke perairan Kumai.

"Jumlah kendaraan yang ikut karam bersama kapal itu ada 10, yaitu 2 minibus dan 8 truk tronton," jelasnya.

Selanjutnya, untuk proses pengapungan kapal sudah akan mulai dilakukan. Pada awalnya, proses pengapungan kapal akan dilakukan pada Minggu (13/11), namun terkendala alat yang kurang.

Sehingga saat ini, masih dalam proses mendatangkan alat dari Jakarta. Sehingga dimungkinkan dalam waktu satu sampai dua hari kedepan, sudah mulai proses pengapungan.

"Kalau tidak Selasa ya Rabu, kapal akan diapungkan dan kembali tegak," tuturnya.

Baca juga: Pertahankan Keunikan Kota Palangkaraya, Ratusan Pohon Ditanam di Wisata Pahandut Seberang

Baca juga: Dorong Geliat Ekonomi UMKM Kobar, Pemkab Dukung Pasar Rakyat Marunting Night Market

Baca juga: Pj Bupati Kobar Apresiasi Peresmian Rumah Restorative Justice Pertama di Desa Pandu Senjaya

Pihaknya berharap, proses evakuasi dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Sebab, dalam waktu dekat ini akan dilakukan sejumlah persiapan di Pelabuhan Kumai untuk menghadapi Natal dan tahun Baru (Nataru) 2023.

"Karamnya Kapal ini tentu mengganggu aktifitas kapal di pelabuhan, tetapi sudah kita atur sebaik mungkin. Namun tetap, ketika jelang Nataru  2023 nanti kapal harus sudah bisa dievakuasi," imbuhnya.

alat apung kendaraan
Alat apung untuk evakuasi kendaraan yang tenggelam bersama KM Satya Kencana III, masih tampak di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat.

Kemudian, saat dikonfirmasi terkait hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), jika hal tersebut memerlukan waktu sekitar 3 bulan.

"Sekitar 3 bulan hasilnya akan keluar, itupun pihak KNKT hanya akan menerangkan penyebabnya saja, tidak menjelaskan siapa yang salah atas peristiwa tersebut," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved