Hari Sumpah Pemuda

Tak Cuma WR Supratman, Kenali 11 Tokoh Penting di Balik Lahirnya Hari Sumpah Pemuda 1928

Banyak tokoh pemuda di balik lahirnya Hari Sumpah Pemuda tiap 28 Oktober, mereka berasal dari berbagai suku bangsa dan golongan

Editor: Dwi Sudarlan
Youtube
Naskah Sumpah Pemuda yang dilahirkan pada Kongres Pemuda II, 1928 silam. 

TRIBUNKALTENG.COM - Empat hari lagi, Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022, berikut 11 tokoh di balik lahirnya hari tersebut melalui Kongres Pemuda, 1928 silam.

Selama ini sosok yang paling menonjol di Hari Sumpah Pemuda adalah WR Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Banyak tokoh pemuda di balik lahirnya Hari Sumpah Pemuda tiap 28 Oktober, mereka berasal dari berbagai suku bangsa dan golongan termasuk keturunan Tionghoa.

Hari Sumpah Pemuda mengacu pada Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda Bangkitkan Semangat Anak Bangsa dalam Menjaga Gambut dan Mangrove

Kongres Pemuda II digagas oleh pemuda Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia.

Pelajar dari seluruh Indonesia berkumpul dan menghasilkan tiga ikrar.

Kongres Pemuda II digelar setelah Kongres Pemuda I yang dilangsungkan dua tahun sebelumnya.

Kongres Pemuda II dihadiri oleh perwakilan organisasi pemuda dari berbagai latar belakang, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, hingga Pemuda Kaum Betawi.

Logo Hari Sumpah Pemuda 2022.
Logo Hari Sumpah Pemuda 2022. (Kemenpora)

Berikut kumpulan tokoh yang berperan penting lahirnya Sumpah Pemuda yang dikutip dari Kompas.com.

1. Soegondo Djojopuspito

Saat itu Soegondo Djojopuspito adalah pelajar dari PPPI yang mendapuk sebagai ketua.

Ia termasuk pemuda aktif di organisasi sehingga diberi kepercayan memimpin Kongres Pemuda II.

2. Muhammad Yamin

Berasal dari Jong Sumatranen Bond, Mohammad Yamin adalah pencetus kongres pemuda.

Ia menjadi sekretaris pada saat Kongres Pemuda.

Tidak hanya itu, ia juga yang merumuskan si teks Sumpah Pemuda serta mengusulkan Bahasa Indonesia sebaga bahasa persatuan.

3. WR Supratman

Namanya dikenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya.

Peristiwa Sumpah Pemuda adalah momen pertama lagu Indonesia Raya diperdengarkan.

Lagu itu didengarkan dengan iringan biola sebelum kongres ditutup.

4. Djoko Marsaid

Marsaid adalah Wakil Ketua Kongres Sumpah Pemuda yang merupakan wakil dari Jong Java.

5. Mohammad Roem

Dia adalah mahasiswa hukum yang juga seorang aktivis.

Usai peristiwa Sumpah Pemuda, Roem pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada kabinet Natsir.

Salah satu kiprah Roem yang paling dikenal dalam bidang diplomasi yaitu melahirkan Perjanjian Roem-Roijen yang mengantarkan pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia.

6. AK Gani atau Adnan Kapau Gani

AK Gani adalah aktivis pemuda kelahiran Agam, Sumatera Barat. Saat kecil, ia pindah ke Palembang.

Dia mewakili organisasi Jong Sumatera Bond yang juga mahasiswa kedokteran di Stovia.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, ia pernah ditunjuk menjadi Menteri Kemakmuran pada Kabinet Sjahrir III.

Dalam peristiwa Sumpah Pemuda, ia mewakili organisasi Jong Sumatera Bond.

7. Sie Kong Liong

Ia adalah tokoh Tionghoa yang berjasa dalam gerakan kelompok muda.

Kediamannya yang berada di Kramat Raya 106 dijadikan markas pergerakan kelompok muda.

Kini, rumah tersebut berubah fungsi menjadi Museum Sumpah Pemuda.

8. Soenario Sastrowardoyo

Lahir pada 1902, Soenario Sastrowardoyo merupakan pengacara aktif.

Dilansir dari Tribunnews.com, Soenario dipercaya sebagai penasihat panitia perumusan Sumpah Pemuda dan juga pembicara.

9. Johannes Leimena

Salah satu tokoh Jong Ambon, dia adalah seorang mahasiswa.

Johannes sempat menduduki jabatan menteri kesehatan selama beberapa periode setelah Indonesia merdeka.

Leimena kemudian diangkat menjadi salah satu pahlawan nasional pada tahun 2010.

10. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

Kartosoewirjo merupakan salah satu tokoh bangsa yang sempat mengenyam pendidikan di Holland Inlandsche School di Rembang, sebuah sekolah elit khusus untuk untuk keturunan Eropa dan campuran.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, ia mendirikan Negara Islam Indonesia pada 1949.

Namun, ia kemudian dieksekusi mati pada September 1962, setelah ditangkap pada bulan Juni.

11. Amir Sjarifuddin

Amir adalah perwakilan dari Jong Batak Bond. Usai masa pendudukan Belanda, ia dikenal sebagai aktivis anti Jepang.

Bahkan pada tahun 1943, ia nyaris dijatuhi hukuman mati usai ditangkap Kempetai Jepang. Namun upaya itu gagal setelah ada intervensi dari Sukarno dan Hatta.

Pada 1948, Amir yang pernah menjabat sebagai perdana menteri itu dihukum mati karena terlibat peristiwa Madiun.

12. Kasman Singodimedjo

Kasman adalah salah seorang tokoh sentral di Jong Islamieten Bond, sebuah perkumpulan pemuda Islam yang menjadi cikal bakal organisasi pergerakan lainnya.

Setelah peristiwa 1928, ia membentuk Partai Islam Indonesia sepuluh tahun kemudian.

Pada masa kependudukan Jepang, ia menjabat sebagai Komandan Pembela Tanah Air (Peta) Jakarta. Sedangkan pada masa kemerdekaan, ia didapuk menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved