Berita Kalbar

2 Minggu Banjir Merendam 3 Desa di Jelai Hulu Ketapang, Warga Sangat Perlu Gas Elpiji untuk Memasak

Banjir di Kalbar, terus terjadi hingga saat ini ga desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, sudah 2 minggu terendam banjir

Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
ILustrasi, Tiga desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terendam banjir hampir 2 minggu. 

TRIBUNKALTENG.COM, KETAPANGBanjir di Kalbar, terus terjadi hingga saat ini, ada sejumlah wilayah yang terdampak cukup parah. Bahkan air merendam hampir 2 minggu lamanya.

Tiga desa di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat Terendam Banjir hingga Jumat (21/10/2022).

Camat Jelai Hulu Markus mengatakan, tiga desa itu yakni Desa Semantun, Biku Sarana dan Desa Asam Jelai.

Walaupun banjir berangsur surut, namun ketinggian air di tiga desa tersebut sekitar satu hingga dua meter.

"Banjir yang paling parah di Desa Asam Jelai, ketinggian air tadi pagi masih satu sampai dua meter. Rata-rata warga sampai saat ini masih mengungsi," kata Markus, Jumat (21/10/2022).

Markus mengungkapkan, akibat banjir membuat akses jalan darat pun terputus. Akibatnya bantuan sulit mencapai lokasi.

Baca juga: Banjir di Kalbar, Ribuan Warga Kecamatan Kapuas Hulu Masih Terdampak Meski Air Berangsur Surut

Baca juga: Banjir di Kalbar, Kapolsek Matan Hilir Selatan Evakuasi Nenek Korban Banjir di Desa Sungai Pelang

Dari informasi yang ia dapat, kata Markus, warga saat ini sangat membutuhkan gas elpiji untuk memasak.

"Saat ini yang paling dibutuhkan warga adalah gas elpiji," ujarnya.

Selain membutuhkan kebutuhan pokok, banjir juga membuat banyak warga mulai menderita penyakit. Diantaranya penyakit kulit dan sesak napas.

"Bantuan sembako sudah ada yang masuk, baik dari pemerintah maupun dari perusahaan swasta. Begitu pula dengan bantuan kesehatan dan obat-obatan sudah ada dari Pemda dan perusahaan," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Asam Jelai Kecamatan Jelai Hulu Joni mengaku, banjir sudah merendam desanya sejak dua pekan lalu.

Bahkan desanya menjadi satu diantara desa yang terdampak paling parah.

"Ketinggian air di badan jalan sempat 5 sampai 6 meter. Di halaman rumah 4 sampai 5 meter, dan di dalam rumah ada yang sampai 4,5 meter," kata Joni.

Akibat banjir, terdapat 197 rumah terendam dan sedikitnya 254 kepala keluarga atau 826 jiwa terdampak.

Bahkan sampai saat ini desanya pun lumpuh dan masyarakat tidak bisa beraktivitas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved