Berita Palangkaraya

Resmi Beredar di Masyarakat BI Tak Temukan Upal, Uang Emisi 2022 Disebut Lebih Aman

Kepala BI perwakilan Kalteng Yura Djalins mengatakan, uang emisi 2022 lebih aman dan belum ditemukan uang paslu di kalangan masyarakat hingga saat ini

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto
Asisten Penyedia Perkasan Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Kalteng, Norman Efwar saat mengajak masyarakat untuk cinta bangga dan paham rupiah saat HUT ke 1 Tribunkalteng.com di halaman Dekranasda, Palangkaraya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Uang baru pecahan kertas atau Uang emisi 2022, sejak resmi beredar di masyarakat pada Agustus lalu belum ditemukan uang palsu (upal) yang menggandakannya.

Hal itu dikatakan Kepala BI Kantor Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) Yura Djalins, karena menurutnya, uang baru tersebut memiliki keamanan lebih baik dari uang emisi lama.

"Sejak awal diresmikan pengedarannya pada 18 Agustus 2022, Bank Indonesia belum mendapatkan temuan atas uang palsu baik dari kegiatan Pengolahan Uang, Loket Penukaran Uang maupun pengajuan dari Bank Umum," kata Yura Djalins, Rabu (12/10/2022).

Dia menyampaikan, tujuan dari pengedaran uang Rupiah tersebut adalah sebagai bentuk respon Bank Indonesia atas keinginan masyarakat agar uang Rupiah yang ada saat ini memiliki security features yang lebih andal.

Selain itu uang baru diklaim memiliki desain yang lebih menarik, mudah disimpan dalam kemasan dan durabilitas bahan uang yang lebih baik sehingga kualitas uang yang beredar lebih memenuhi keinginan masyarakat.

"Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap uang emisi 2022 ini, sepanjang ciri-ciri pengaman pada bahan uang dan unsur pengaman pada teknik cetaknya masih dapat diketahui," jelasnya.

Untuk melihat keaslian uang rupiah itu dijelaskan dapat dilihat diraba dan ditrawang. Dari sisi nominal, warna, gambar pahlawan dan benang pengaman.

Pihaknya pun melakuakan upaya untuk mengedukasi dan menginformasikan kepada masyarakat, akan uang baru beserta unsur-unsur pengaman beserta cara merawat uang Rupiah.

Melalui sosialisasi secara massif dan rutin melalui gerakan Kalteng Bicara (Bersama belajar Inflasi, Cinta-Bangga-Paham Rupiah dan Digitalisasi Pembayaran) kepada seluruh lapisan masyarakat.

Mulai dari peserta didik (SD, SMP, SMA), perkumpulan ibu-ibu, ASN dan lain-lain yang bertujuan agar semua kalangan dimaksud dapat mengetahui Rupiah dengan lebih baik.

Sementara itu, peredaran uang baru hingga bulan Oktober berjalan telah diedarkan sebanyak Rp 442,6 miliar khusus di Kalteng sedangkan secara nasional Uang yang beredar pada semester I di 2022 adalah sebesar Rp5.541 triliun. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved