Kerusuhan Arema vs Persebaya
Bocah 11 Tahun Ini Lihat Ayahnya Terinjak-injak di Stadion Kanjuruhan, Nyawa Sang Ibu Tak Tertolong
MA adalah salah satu korban selamat dari kerusuhan yang terjadi usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang
TRIBUNKALTENG.COM - Nasib MA, bocah berusia 11 tahun ini sangatlah menyedihkan, dia melihat kedua orangtuanya terinjak-injak penonton lain di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ya, MA adalah salah satu korban selamat dari kerusuhan yang terjadi usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam kemarin.
Kini, di usianya yang baru 11 tahun, MA sudah menjadi yatim piatu karena Tragedi Kanjuruhan telah merenggut nyawa kedua orangtuanya.
Sebulan lagi, MA akan berusia 12 tahun, tetapi dia tidak akan bisa merayakan ulangtahunya bersama kedua orangtuanya, Yulianton (40) dan Devi Ratna (35).
Baca juga: Penonton "PSIS vs Bhayangkara FC" Banjiri Stadion, Carlos Fortes Eks Arema Ungkapkan Duka
Baca juga: Ada Suporter Meninggal di Kerusuhan Arema vs Persebaya, Laga Persib vs Persija, PSIS Ditunda
Baca juga: Aksi Carlos Fortes Tertunda, PSIS Semarang Jawab Terkait Liga 1 Imbas Kerusuhan Arema Persebaya
Yulianton dan Devi Ratna meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu,
Perpisahan selamanya MA dengan kedua orangtuanya tetrjadi saat mereka berangkat bersama ke Stadion Kanjuruhan guna menyaksikan laga Arema vs Persebaya.
Selain mereka, juga ada Doni, adik dari Yulianton.
Berbeda dengan Yulianton dan Doni, MA dan sang ibu, Devi Ratna baru kali pertama ini menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung di stadion.
Saat laga berakhir, kerusuhan terjadi dan polisi berulang kali menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
Kepanikan pun terjadi. Semua berusaha menyelamatkan diri, termasuk MA dan keluarganya.
Nahas, mereka terpisah.
MA melihat sang ayah jatuh, terguling dan diinjak-injak oleh penonton lainnya.
MA puin berteriak-teriak hingga akhirnya diselamatkan seorang polisi.
"Saudara saya (Yulianton) jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah saat ditemukan membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," kata Doni.
Kepada Doni, MA mengaku melihat orangtuanya terinjak-injak dalam kerumunan penonton yang panik dan berlari ke arah pintu keluar stadion.
