Berita Palangkaraya
Penemuan Jenazah Bayi di Palangkaraya, Hasil Visum Bibir, Tangan & Kaki Bayi Membiru
Penemuan Jenazah Bayi di Palangkaraya, hasil visum et revertum dan outopsi ditemukan Tanda Kekerasan di Bibir, Tangan & Kaki Bayi yang Membiru.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA- Penemuan Jenazah bayi di Palangkaraya, hasil visum et revertum dan outopsi ditemukan tanda kekerasan di bibir, tangan & kaki bayi yang Membiru.
Penemuan bayi di Palangkaraya sudah dalam kondisi meninggal dunia masih terus di dalami oleh pihak kepolisian dengan melakukan visum et revertum dan outopsi.
Jenazah bayi malang tersebut, sudah dilakukan visum et revertum oleh dokter forensik di RS Doris Sylvanus Palangkaraya.
Jenazah bayi malang tersebut ditemukan di belakang kamar mandi rumah kontrakan dilakukan autopsi oleh dokter forensik.
Baca juga: Ibu Jenazah Bayi Laki-laki di Palangkaraya Ternyata Seorang Mahasiswi, Hasil Hubungan Gelap
Baca juga: Penghuni Kontrakan Jalan Bukit Raya V Palangkaraya Temukan Jenazah Bayi di Belakang Kamar Mandi
Baca juga: Ikatan Guru Indonesia Kotim, Targetkan Peningkatan Kompetensi & Pendidikan Berkualitas
Lokasi penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan di Jalan Bukit Raya 5, Palangka, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Hal tersebut dilakukan oleh pihak kepolisian guna mengetahui penyebab meninggalnya bayi malang tersebut.
Dokter Forensik menelaskan Hasil Visum Et Repertum dan Autopsi Penyebab Kematian Bayi Laki-Laki di Kota Palangkaraya tersebut.
Dokter Forensik dr Ricka Brillianty mengatakan dari pemeriksaan pada bagian luar pihaknya menemukan tanda asusila atau kekerasan pada anak di tubuh bayi.
“Tanda asusila tersebut terdapat pada bagian bibir, tangan, dan kaki dalam kondisi kebiruan,” terangnya pada Tribunkalteng.com, Minggu (11/9/2022).
Biru pada tangan dan kaki diduga akibat kedinginan yang dialami oleh bayi laki-laki tersebut.
Kemudian pada bagian bibir bayi juga bewarna biru, berdasarkan hasil visum et repertum, mulut bayi ditutup agar suara tangisannya tidak terdengar.
Kemudian autopsi pun dilakukan dengan membuka pada bagian tubuh bayi, yang mana jika terendam paru-pari bayi membuka dan akan kemasukan air.
Namun saat dilakukan bedah, paru-paru memang membuka, tetapi bukan karena kemasukan air melainkan udara yang masuk.
Ia melanjutkan, kemudian pada kepala bagian belakang juga diduga terdapat benturan pada bagian tersebut.
Guna memastikan adanya benturan, Dr Ricka melakukan autopsi dengan membuka jaringan kulit kepala bayi laki-laki tersebut.