Konflik PPP

Suharso Manoarfa Galang Kekuatan, Kumpulkan Pengurus DPP Nilai Pemecatan Ketua Umum PPP Ilegal

Suharso Manoarfa menggalang kekuatan melawan keputusan Mukernas yang memecat dirinya sebagai Ketua Umum PPP

Editor: Dwi Sudarlan
Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa dipecat dari jabatannya karena dinilai banyak membuat kegaduhan. Dia melawan dan menggalang kekuatan dengan mengumpulkan pengurus harian DPP yang mendukungnya. 

TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Konflik PPP (Partai Persatuan Pembangunan) terus berlanjut, Suharso Manoarfa menggalang kekuatan melawan keputusan Mukernas yang memecat dirinya sebagai Ketua Umum PPP.

Suharso Manoarfa yang juga Menteri PPN/Kepala Bappenas juga tidak menerima hasil Mukernas yang menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP pengganti dirinya.

Penggalangan kekuatan dilakukan Suharso Manoarfa dengan mengumpulkan pengurus harian DPP PPP yang masih setia dengan dirinya.

Berdasar hasilpertemuan itu, Suharso Manoarfa cs menilai  Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang memecat dirinya, ilegal. 

Baca juga: Konflik PPP, Sempat Diusir Kader, Suharso Manoarfa Tegaskan Masih Ketua Umum: "Jangan Bawa Presiden"

Baca juga: Muhammad Mardiono Siap Hadapi Pemilu 2024 Usai Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa Dipecat

"Rapat pengurus harian sudah dilaksanakan hari Selasa (6/9/2022) di Jakarta dari siang sampai malam dan itu kuorum, yang hadir 26 orang dari 46, kan lebih separuh. Ada dokumen dan tanda tangannya kok. Saya kalau ada undangan yang ditandatangani ketua umum dan sekjen, hadir," kata Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha yang ikut dalam pertemuan itu kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Menurut politisi dari Kalsel ini, Mukernas yang memecat Suharso Manoarfa ilegal karena melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai

"Membatalkan rapat pengurus harian yang dikelola Pak Arsul Sani (wakil ketua umum) dan Pak Mardiono karena tidak sesuai dengan aturan partai. Kan rapat itu harusnya setidak-tidaknya ditandatangani oleh sekjen," ujarnya.

Selain itu, lanjut Syaifullah Tamliha, Suharso Manoarfa akan segera mengirim surat ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk menjelaskan kalau dirinya masih sah sebagai Ketua Umum PPP.

Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan pihaknya telah mengajukan daftar kepengurusan baru PPP ke Kemenkumham.

Arsul Sani menjelaskan, semua syarat yang diperlukan untuk perubahan kepengurusan itu sudah diajukan.

"Kami hari ini (kemarin) mengajukan permohonan perubahan kepengurusan ke Kemenkumham. Tadi kami diterima oleh Pak Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) dan Direktur Tata Negara Kemenkumham," ujar Arsul, Selasa (6/9/2022).

Klaim Masih Ketua Umum PPP yang Sah

Kemarin, Suharso Monoarfa menegaskan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum PPP.

Surharso pun menolak hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten yang memutuskan memberhentikan dirinya sebagai pimpinan partai berlambang Kabah itu.

Melalui video yang diterima Tribunnews.com, pernyataan Suharso itu disampaikan di depan kader PPP yang tengah mengikuti Workshop DPRD PPP se-Indonesia di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

"Saya masih ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," demikian cuplikan peryataan Suharso di video tersebut.

Seorang elite di PPP pun membenarkan Suharso hadir di tengah acara workshop.

Menteri PPN/Bappenas ini mengaku telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya di posisi ketua umum.

"Saya telah melalukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," kata Suharso.

Dalam kesempatan itu, Suharso juga meminta agar apa yang terjadi di internal partai tak membawa-bawa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia pun menegaskan, bahwa Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal PPP.

"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," ujarnya.

"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," tegas Suharso.

Suharso juga menegaskan, bahwa tidak ingin ada konflik di PPP jelang Pemilu 2024.

Pasalnya, ia merasa semua kader PPP telah lelah terus dihantam konflik di internal partai.

"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi yang tidak mau konsolidasi minggir," kata Suharso.

"Kita sudah lelah. Jangan memprovokasi hal hal yang tidak benar. Sekali lagi ya saya ingin mengatakan sekali lagi saya adalah ketua umum PPP," jelas Suharso. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suharso Monoarfa Melawan! Kumpulkan Puluhan Elite PPP yang Masih Loyal

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved