Berita Kotim
Gapura Miring Wengga Megapolitan Sampit Disorot, Rawan Ambruk Warga Lewat Bisa Jadi Korban
Gapura miring Wengga Metropolitan Sampit Disorot, Rawan ambruk, pengendara & warga yang lewat rawan jadi korban.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Gapura miring Wengga Metropolitan Sampit Disorot, warga yang lewat khawatir rawan ambruk warga bisa jadi korban.
Kondisi gapura yang miring di depan Jalan Wengga Metropolitan (WMP), Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) disorot.
, membuat warga was-was. Warga pun berharap pemerintah setempat segera turun tangan.
Salah seorang warga setempat, Silvia, mengaku khawatir dengan kemiringan yang cukup signifikan bangunan tersebut sewaktu-waktu roboh dan menimpa pengguna jalan di area tersebut.
Terutama jika diguyur hujan, otomatis struktur tanah akan lebih lunak dan kurang kokoh untuk menopang gapura itu.
Baca juga: Vaksinasi Dosis Empat Kotim, Dinas Kesehatan Akan Diprioritaskan Bagi Petugas Pelayanan Publik
Baca juga: NEWS VIDEO, Wisma di Palangkaraya Diduga Jadi Tempat Prostitusi 14 Remaja Diamankan Tim PPRC
Baca juga: Meriahkan HUT ke 77 RI, Kelurahan Ketapang Sampit Gelar Jalan Sehat Pererat Kebersamaan
“Agak takut setiap kali lewat di depan gapura itu, takut tiba-tiba roboh. Tolong pemerintah segera tangani ini, kalau tidak diperbaiki lebih baik dibongkar saja,” ucap wanita yang tinggal di komplek perumahan WMP ini, Minggu (14/8/2022).
Disisi lain, seorang konsultan dan tenaga ahli teknik bangunan gedung atau struktur di Kota Sampit, Rusli, mengaku telah lama menyoroti kondisi gapura yang miring di Jalan WMP tersebut.
Menurutnya, sejak tahun 2018 bangunan tersebut sudah mengalami kemiringan yang cukup mengkhawatirkan dan dapat membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Selain itu, kondisi tersebut mengurangi estetika bangunan dan lingkungan sekitarnya.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung bangunan gerbang selamat datang yang berada di Jalan WMP yang juga mengalami kerusakan, terutama di bagian sebelah kanan. Walaupun, kini bangunan itu sebagian telah dibongkar sehingga tidak lagi memperlihatkan kondisi rusak seperti sebelumnya.
“Saya merasa prihatin dengan kondisi bangunan-bangunan di daerah Kotim. Banyak bangunan gedung dan pagar yang miring. Termasuk gapura di Jalan WMP itu,” ujar pria yang juga bagian dari Tim Penilai Ahli (TPA) Struktur di Kotim ini.
Lanjutnya, secara teknis ia menduga kondisi bangunan yang dimikian kemungkinan karena kelemahan dalam perencanaan dan pelaksanaan.
Stake holder yang terlibat dalam pembangunan tersebut tidak memahami Standard Operating Procedure (SOP) atau prosedur operasional standar untuk mendirikan bangunan di tanah yang lunak atau gambut seperti di wilayah Kotim.
Selain itu, menurutnya tak sedikit perencanaan pembangunan di Kotim yang mengabaikan tentang penyelidikan daya dukung (topang) tanah terlebih dahulu.
Padahal, hal tersebut sangat penting agar bangunan dapat berdiri tegak dan kokoh dalam jangka waktu lama.