Berita Kotim

Pamit Dengan Keluarga Cari Kepiting, Seorang Nelayan di Kotim Ditemukan Meninggal di Atas Kelotok

Seorang nelayan di Kotawaringin Timur ditemukan meniggal dunia di atas kelotok, penyebab kematian masih dalam penyelidikan petugas.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Dok. Polres Kotim untuk Tribunkalteng.com
Proses evakuasi jenazah seorang nelayan yang ditemukan meninggal dunia di atas perahu kelotok di perairan Sungai Mentaya. Korban dievakuasi oleh warga bersama pihak kepolisian setempat. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT –Seorang nelayan di Kotawaringin Timur ditemukan meniggal dunia di atas kelotok, penyebab kematian masih dalam penyelidikan petugas.

Pria tersebut bernama Wahab (39), nelayan asal Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ditemukan meninggal dunia di perairan Sungai Mentaya, Sabtu (6/8/2022), sekitar pukul 15:00 WIB.

Jenazah korban ditemukan tergeletak di atas perahu yang biasa digunakan untuk melaut. Sebelumnya, yang bersangkutan diketahui sempat pamit ke keluarga untuk melaut mencari kepiting di muara Sungai Mentaya.

Penemuan jenazah ini dibenarkan oleh Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kasat Reskrim AKP Gede Agus Putra Atmaja. Dan hal ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

Baca juga: Kebakaran Toko di RTA Milono Palangkaraya, Diduga Akibat Korsleting Listrik Police Line Dipasang

Baca juga: 60.000 Lembar Bendera Dibagi Gratis, Bupati Kotim H Halikinnor Ajak Warga Semarakan HUT ke-77 RI

Baca juga: Warga Sungai Pitung Alalak Ditemukan Meninggal di Jalan, Tak Ada Tanda Kekerasan Diduga Akibat Sakit

“Terkait penemuan jenazah di atas perahu kelotok, masih dalam penyelidikan kami,” kata Gede, ketika dikonfirmasi Minggu (7/8/2022).

Ia melanjutkan, saat ditemukan jenazah langsung dievakuasi oleh nelayan bersama aparat kepolisian ke daratan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani Sampit guna dilakukan visum.

Kini, jenazah korban telah dibawa pulang oleh pihak keluarga ke kediamannya, di Jalan Sapinang, Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut.

Dari keterangan pihak keluarga, korban terakhir kali ditemui pada Jumat (5/8/2022), saat korban pamit untuk mencari kepiting.

Kala itu pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun, karena memang korban berprofesi sebagai nelayan. Keluarga mulai merasa janggal, ketika korban tidak kunjung kembali hingga keesokannya, sebab biasanya korban akan pulang pada hari yang sama ketika berangkat melaut, baik itu sore maupun malam hari.

Keluarga merasa terpukul ketika mendengar kabar bahwa korban ditemukan sudah meninggal dunia di atas perahu kelotok yang biasa digunakan melaut. Pasalnya, korban ditemukan oleh sesama nelayan yang melintas di muara Sungai Mentaya.

Belum diketahui pasti penyebab korban meninggal dunia. Sementara kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sejumlah saksi diperiksa di Polres Kotim oleh aparat yang berwenang. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved