Berita Kotim
Kepala KSOP Kelas III Sampit Sebut Faktor Cuaca Ekstrem Kapal Tenggelam di Perairan Teluk Sampit
Kepala KSOP Kelas III Sampit, Capt Sidrotul Muntaha menyebutkan, kemungkinan hal ini disebabkan cuaca ekstrem atau ombak tinggi yang menghantam kapal

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kapal layar motor (KLM) Cinta Mulia I tenggelam di perairan Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang akan bertolak menuju Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (4/8/2022).
Setelah menerima laporan terkait hal tersebut, pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit segera berupaya untuk menelusuri penyebab musibah tersebut.
Dan hasilnya, Kepala KSOP Kelas III Sampit, Capt Sidrotul Muntaha menyebutkan, kemungkinan hal ini disebabkan cuaca ekstrem atau ombak tinggi yang menghantam kapal kayu tersebut.
“Untuk penyebab pastinya kami tidak tau, tapi karena itu kapal kayu kemudian kondisi cuaca ekstrem mungkin itu yang menjadi penyebabnya, karena saat itu kapal masih dalam labuh jangkar,” bebernya kepada Tribunkalteng.com, Jumat (5/8/2022).
Capt Sidrotul Muntaha menceritakan, kronologi kejadian berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya.
Sehari sebelum kejadian rencananya KLM Cinta Mulia I berencana berangkat menuju Semarang dengan membawa muatan bungkil sawit sebanyak 450 ton.
Baca juga: Polsek Antang Kalang Kotawaringin Timur Sita 4,69 Gram Sabu Dalam Termos Milik Utuh
Baca juga: NEWS VIDEO, Ini Kesaksian Saksi Mata Kapal Tenggelam di Sungai Kahayan, Sebabkan 2 Orang Hilang
Namun, karena cuaca ekstrem nakhoda bersama anak buah kapal (ABK) memutuskan labuh jangkar untuk berlindung disekitar Muara Sungai Mentaya, perairan Teluk Sampit.
Kemudian, pagi hari sekitar pukul 07:00 WB Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal bermaksud mematikan generator yang digunakan untuk menyalakan lampu, karena hari sudah mulai terang. Sekaligus, menyalakan pompa mesin.
“Saat itulah KKM melihat air masuk dengan deras dari arah depan. Kemudian KKM melakukan aksi dengan menggunakan 4 unit pompa air, tapi tidak berhasil. Malah air semakin banyak masuk,” tuturnya.
Kondisi itu terus berlanjut sampai mesin pompa ikut tenggelam, lalu KKM segera melapor ke nakhoda.
Nakhoda KLM Cinta Mulia I segera turun ke lambung kapal untuk mengecek secara langsung.
Melihat kondisi itu nakhoda memperkirakan kapal tidak dapat lagi diselamatkan dan segera memerintahkan semua ABK untuk meninggalkan kapal.
“Kejadian itu berlangsung selama kurang lebih 3 jam, lalu sekitar pukul 10:00 WIB kapal dinyatakan tenggelam. Tapi semua ABK termasuk nakhoda sempat naik ke kapal nelayan dan dinyatakan selamat,” lanjut Capt. Sidrotul Muntaha.
Adapun, sehubungan dengan peristiwa ini pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik kapal. Walaupun, menurutnya lokasi kejadian masih di luar alur lalu lintas kapal, sehingga masih aman untuk digunakan lalu lalang kapal.
Baca juga: KLM Cinta Mulia I Tenggelam di Perairan Teluk Sampit, ABK Diselamatkan Nelayan Ujung Pandaran
Akan tetapi, sesuai aturan KSOP Kelas III Sampit pihak pemilik kapal bertanggungjawab untuk mengangkat atau mengamankan bangkai kapal tersebut dari lokasi kejadian.