Kotim Habaring Hurung
Alat Pencuci Belum Standar, Kotim Belum Bisa Langsung Ekspor Sarang Burung Walet ke Cina
Pengusaha sarang burung walet Kotawaringin Timur belum bisa mengekspor secara langsung sarang burung walet ke Cina, karena pencucian belum standar.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Harapan pengusaha sarang burung walet di Kabupaten Kotim untuk bisa mengekspor secara langsung sarang burung walet ke Cina belum bisa terlaksana.
Alasannya, pengusaha sarang burung walet di Kotawaringin Timur belum bisa menyedikan alat pencucian standar untuk ekspor sarang burung walet tersebut.
Padahal, jika ekspor sarang burung walet bisa langsung dilakukan dari Kotim harga sarang burung walet yang dikirim ke Cina bisa lebih bagus.
Berapa pengusaha sarang burung walet di Kotim selama ini hanya menjual hasil panen sarang burung walet mereka kepada broker yang punya link langsung dengan pengusaha di Surabaya.
Baca juga: Ibu Mertua Korban Pembacokan Menantu di Sambas membaik, Mendapat 20 Jahitan Luka Punggung
Baca juga: Kelotok Terbalik di Perairan Aluhaluh Banjar, Dua Penumpang Selamat Ditolong Kru Tug Boat Alpa Omega
Baca juga: Tekan Peningkatan Stunting Kotim, Pemkab Kurangi 7 Desa Lokus Untuk Penanganan Stunting 2023
"Karena penjualan sarang burung walet tidak bisa dilakukan secara langsung ke pembeli di Cina, tentunya harganya lebih rendah," ujar Fauzy, salah satu pengusaha sarang burung walet di Sampit.
Terkait belum bisanya Kotim mengirim langsung sarang burung walet ke Cina tersebut dibenarkan Kepala KPPBC TMP C Sampit atau Kepala Bea Cukai Sampit, Hari Murdiyanto, saat acara anugerah pengguna jasa tahun 2022 oleh Kantor Bea Cukai Sampit yang dilaksanakan di Sampit, Kamis (4/7/2022).
Hari yang didampingi Putu, Kepala Seksi Kepabeanan Kantor Bea Cukai Sampit, mengatakan, upaya mereka agar pengusaha sarang burung walet di Kotim bisa secara langsung mengirim sarang burung tersebut ke Cina masih terkendala alat pembersih sarang burung walet yang belum standar.
"Kami memang berupaya agar produksi sarang burung walet yang dihasilkan pengusaha di Kotim bisa secara langsung ke Cina tidak lagi lewat Surabaya, tetapi ternyata belum bisa," ujarnya.
Salah satu kendalanya, karena Kotim belum memiliki alat pembersih sarang burung walet ekspor yang standar yang dikehendaki para pembeli atau buyer dari Cina.
Putu menambahkan, untuk pengiriman secara langsung sarang burung walet ke Cina ada standar pencuciannya.
"Mereka minta jika ekspor langsung dari Kotim pencuciannya harus benar-benar sesuai standar mereka," ujarnya.
Sedangkan Kotim lanjutnya, hingga saat ini untuk pencuciannya belum standar sesuai yang diminta oleh pembeli di Cina.
Akibat belum adanya alat pencucian sarang burung walet yang sesuai dengan standar tersebut akhirnya hingga saat ini penjualan sarang burung walet di Kotim masih lewat pengusaha di Surabaya. (*)