Pemuda Meninggal di Mahir Mahar
Tangis Pecah Sang Ayah Lihat Jasad Anaknya di Atas Pohon di Jalan Mahir Mahar Palangkaraya
Sang aayah korban dapat menahan kesedihannya, ia pun menangis sejadi-jadinya melihat sang putra pertamanya meninggal di atas pohon tergantung
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Seolah tak percaya anaknya nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis, tangis sang ayah pecah saat lihat jasad anak pertamanya.
Korban Z (22) merupakan anak pertama pasangan suami istri Khoirul Anam (42) dan Huratul Ainiah (40).
Korban ditemukan di belakang rumah, Jalan Mahir Mahar, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Anakku, anakku, anakku,” ucap Ayah korban, Khoirul Anam.
Tak dapat menahan kesedihannya, ia pun menangis sejadi-jadinya melihat sang putra pertamanya.
Z dinyatakan meninggal dunia setelah ditemukan oleh sang Ibu saat mengecek kolam yang berada di belakang rumah.
Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan pada Tubuh Jenazah di Jalan Mahir Mahar Palangkaraya
Baca juga: Penemuan Jenazah di Jalan Mahir Mahar, Tim Inafis Polresta Palangkaraya Lakukan Olah TKP
Sontak Huratul, terkejut melihat seorang pria menggunakan baju hitam lengan panjang dalam keadaan tak bernyawa.
Ia pun langsung memberitahu sang suami atas apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
Khoirul Anam saat tiba dilokasi menangis sejadi-jadinya saat berada di lokasi bersama kakaknya.
Ia pun sampai tersungkur seolah-olah kejadian ini adalah mimpi.
Tangisnya tak berhenti hingga petugas kepolisian dan Tim Emergency Response Palangkaraya (ERP) datang untuk mengevakuasi korban.
Baca juga: Tim Emergency Response Palangkaraya, Lakukan Evakuasi Turunkan Jenazah dari Atas Pohon

“Saya mencari anak saya dari rumah kakeknya, temannya, bahkan sampai ke arah Jalan Tjilik Riwut Km 10,” jelasnya.
Ia mengatakan, korban rencananya hendak membuat kartu tanda penduduk (KTP) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangkaraya.
Korban telah dilakukan visum et repertum dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. (*)